Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Feb 2023)

Alkitab Tidak Identik Dengan Firman Allah? Tinjauan Teologis Atas Konsepsi Karl Barth Tentang Alkitab

  • Yudi Jatmiko

DOI
https://doi.org/10.30648/dun.v7i2.890
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 2
pp. 660 – 675

Abstract

Read online

Abstract. Responding to the spirit of Liberalism who overruled his age, Karl Barth exerted to “save” the Scripture from the mocking of liberal theologians. One of Barth’s positive influences is that the Scripture resumed to be respected as a media where God reveals himself. However, Barth unfortunately treated the Scripture as no more than testimonies about God. To Barth, the Bible is fallible because it is written by men. This is the focus of this study. This writing endeavors to articulate Barth’s concept of the Bible (also known as neo-orthodoxy) and provides critical analysis and arguments towards Barth’s view, especially related with the nature of the Bible. Through this study it can be concluded that Barth's thoughts about the Bible are heavily influenced by existentialism, and therefore are subjective. Abstrak. Menyikapi semangat Liberalisme yang melanda zamannya, Karl Barth berusaha “menyelamatkan: Kitab Suci dari hinaan para teolog liberal. Salah satu pengaruh Barth yang positif adalah dihormatinya kembali Kitab Suci sebagai media Allah menyatakan diri-Nya. Walaupun demikian, sangat disayangkan bahwa Barth memandang Kitab Suci tidak lebih dari sekadar kesaksian tentang Allah. Bagi Barth, Alkitab memiliki kapasitas kesalahan karena ditulis oleh manusia. Ini menjadi fokus penelitian penulis. Tulisan ini berusaha memaparkan konsepsi Barth (atau yang dikenal sebagai neo-ortodoksi) tentang Alkitab dan memberikan analisis dan argumentasi kritis terhadap pandangan ini, khususnya berkaitan dengan natur Alkitab. Melalui kajian ini dapat disimpulkan bahwa pemikiran Barth tentang Alkitab sangat dipengaruhi oleh eksistensialisme, dan karenanya bersifat subyektif.

Keywords