Sari Pediatri (Nov 2016)

Karakteristik Densitas Tulang Anak dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital yang Mendapat Terapi Glukokortikoid

  • Ariani Dewi Widodo,
  • Jose R. L. Batubara,
  • Evita B. Ifran,
  • Arwin AP Akib,
  • Sudung O. Pardede,
  • Darmawan B. Setyanto

DOI
https://doi.org/10.14238/sp12.5.2011.307-14
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 5
pp. 307 – 14

Abstract

Read online

Latar belakang. Anak dengan hiperplasia adrenal kongenital (HAK) mendapat terapi glukokortikoid seumur hidup. Penggunaan glukokortikoid jangka panjang diketahui dapat menyebabkan penurunan densitas mineral tulang (DMT), namun pada anak HAK terapi tersebut bersifat substitusi. Belum diketahui karakteristik DMT pada anak HAK di Indonesia. Tujuan. Mengetahui karakteristik densitas tulang anak dengan HAK yang mendapat terapi glukokortikoid. Metode. Uji potong lintang deskriptif dilakukan di Poliklinik Endokrinologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo selama November 2008-April 2010. Subjek adalah anak HAK yang mendapat terapi glukokortikoid teratur lebih dari 6 bulan. Pada setiap subjek dilakukan pencatatan data dan pemeriksaan DMT menggunakan dual energy x-ray absorptiometry (DEXA) di Klinik Teratai RSUPNCM. Hasil. Tigapuluh dua subjek, 25 perempuan dan 7 lelaki, 18 dengan HAK tipe virilisasi sederhana dan 14 tipe salt-losing, diikutsertakan dalam penelitian, median usia 6 tahun. Diagnosis 24 subjek ditegakkan pada usia +1. Rerata Z-score DMT L1-L4 subjek +0,29 (SB 1,46). Terdapat korelasi lemah antara DMT dengan dosis kumulatif glukokortikoid enam bulan terakhir (r= -0,36; p=0,04), dan tidak ditemukan korelasi dengan dosis glukokortikoid/LPB/hari (r= -0,29; p=0,11) maupun dengan durasi terapi (r= -0,07; p=0,69). Kesimpulan. Sebagian besar anak HAK yang mendapat terapi substitusi glukokortikoid memiliki DMT normal. Terdapat korelasi lemah antara DMT dengan dosis kumulatif glukokortikoid enam bulan terakhir, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dengan durasi dosis kumulatif yang berbeda-beda.

Keywords