Muqtasid: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah (Aug 2019)
Testing Weak Form of Stock Market Efficiency at The Indonesia Sharia Stock Index
Abstract
Abstract Efficient Market is the market where all traded securities prices reflects all available information. Market Efficient Hypotesis in the Weak Form stated that past stock price movement incorporated with current securities’s prices, thus it can be used to predicting the current price or return. The objective of this research is to examine the weak form of Efficient Market Hypothesis (EMH) in Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) over the period of January 3rd2017 -February 8th 2019. To Examine the EMH, some appropriate tests are developed, these are: Run Test, Autocorrelation Test, Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA), and Paired Sample t-test. The result findings showing that ISSI is not efficient in the weak form during the period of the study. Moreover, in accordance with time series modelling result, the fitted model is ARIMA (1,1,1) with accuracy level of 78%. This result proved that ARIMA model successfully and accurately in forecasting ISSI indices. It can be implied that the historical stock index data in the past still described the stock index information in the future. Thus, technical analysis is still feasible to do as the guide for investors in conducting transactions in the capital market. Abstrak Pasar yang efisien adalah pasar dimana semua harga sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Teori pasar efisien bentuk lemah menyatakan bahwa perubahan harga masa lalu tidak berhubungan dengan harga sekuritas sekarang, sehingga tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga atau return dari sekuritas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian hipotesis pasar efisien bentuk lemah pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Data diambil pada periode 3 Januari 2017 – 8 Februari 2019. Pada tahap awal penelitian, Run test dan Autocorrelation test dilakukan untuk melihat apakah pasar efisien bentuk lemah berlaku pada ISSI. Selanjutnya dilakukan pembentukan pemodelan time series ARIMA untuk melihat teknik prediksi yang sesuai untuk memprediksi Indeks Saham ISSI. Hasil Run test dan Autocorrelation test menunjukkan bahwa hipotesis pasar efisien bentuk lemah tidak terbukti. Pada pembentukan model ARIMA, terlihat bahwa model yang sesuai adalah ARIMA (1,1,1) menghasilkan tingkat akurasi sebesar 78%. Hal ini membuktikan bahwa model ARIMA berhasil dan akurat digunakan untuk memprediksi Indeks Harga Saham ISSI. Oleh karena itu, analisis teknikal masih dapat digunakan oleh investor untuk menjadi pedoman dalam melakukan transaksi perdagangan di pasar modal.
Keywords