Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (May 2024)

ANALISIS DIGITALISASI PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR WILAYAH PERBATASAN

  • Pebria Dheni Purnasari,
  • Yosua Damas Sadewo,
  • Donald Samuel Slamet Santosa,
  • Herry Sanoto

DOI
https://doi.org/10.24246/j.js.2024.v14.i2.p198-205
Journal volume & issue
Vol. 14, no. 2

Abstract

Read online

Seiring perkembangan jaman, penggunaan digitalisasi juga sudah merambah pada seluruh lapisan masyarakat tidak peduli bagaimana status sosial mereka. Hal inilah yang membuat pendidikan harus tanggap dan dapat secara konsisten dalam integrasi digitalisasi ke dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik yang merupakan bagian dari masyarakat dapat terbiasa dan mulai memiliki kompetensi yang memang sudah berkembang sesuai tuntutan jaman. Namun sayangnya masih banyak sekolah yang masih kesulitan dalam mengimplementasikan integrasi digitalisasi ke dalam proses pembelajaran baik sebagai kajian ilmu maupun media, bahkan diantaranya tidak menyadari apakah sekolahnya siap untuk mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi ini. Oleh karena itu untuk menyiapkan digitalisasi pembelajaran, perlu dianalisis terlebih dahulu bagaimana kesiapan sekolah dalam menyambut era digitalisasi ini. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian pengembangan sebelumnya. Penelitian ini berfokus pada uji coba skala terbatas di beberapa sekolah, yang selanjutnya akan dilakukan tinjauan dan kajian secara nasional sehingga diperoleh produk yang valid berskala nasional. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen pengukuran tingkat digitalisasi yang dikembangkan, sejalan dengan fokus penelitian ini yakni sebagai tahapan uji coba skala terbatas. Selain itu juga dilakukan wawancara tak terstruktur dan observasi untuk memperkuat data yang terambil. Jumlah sekolah yang menjadi responden adalah 10 Sekolah Dasar di Bengkayang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 80% sekolah terkategori belum siap, sedangkan yang siap mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi hanya 20%. Hasil penilaian dari raport pendidikan juga menunjukkan hal yang sama.

Keywords