Majalah Kardiologi Indonesia (Jun 2013)
Haruskah Indonesia Peduli pada Prahipertensi di kalangan Dewasa Muda?
Abstract
Latar Belakang. Istilah prahipertensi merupakan klasiikasi tekanan darah dimana tekanan darah sistolik berada antara 120 dan 139 mmHg atautekanan darah diastolik 80 dan 89 mmHg. Penelitian menunjukkan 85 persen penderita prahipertensi memiliki satu atau lebih faktor risiko penyakit kardiovaskular dibandingkan normotensi. Kontrol tekanan darah seharusnya dimulai sejak seseorang mengalami prahipertensi. Namun epidemiologi prahipertensi di kalangan dewasa muda di Indonesia baru sedikit diketahui. Metode. Analisis penelitian ini menggunakan data Riskesdas 2007 yang melibatkan55,347 responden umur 18 hingga 25 tahun di 33 provinsi Indonesia. Hasil. Terdapat perbedaan parameter demograi yang signiikan antara penderita prahipertensi dengan normotensi kecuali jenis kelamin.Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan tempat tinggal, status pernikahan, tingkat pendidikan, pekerjaan, kegemukan, berhenti merokok dan menghisap rokok setiap hari, konsumsi alkohol, buah dan sayur serta gangguan kesehatan jiwa sebagai faktor risiko yang berhubungan terhadap prahipertensi dewasa muda. Kesimpulan. Hasil studi ini memaparkan faktor risiko yang berhubungan dengan prahipertensi di kalangan dewasa mudamaka pengukuran tekanan darah secara rutin seharusnya dimulai sejak dewasa muda untuk mengidentiikasi penderita prahipertensi supaya gaya hidup mereka menjadi sehat. Oleh karena itu edukasi gizi yang terkait dengan gaya hidup sehat serta manajemen kesehatan jiwa perlu diprioritaskan.
Keywords