JTSL (Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan) (Jan 2019)
PENGARUH METODE KONSERVASI PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis gueneensis Jacq) TERHADAP STATUS UNSUR HARA N, P, K DAN C-ORGANIK TANAH
Abstract
Umumnya pada suatu lahan khususnya wilayah Sumatera masih minim kandungan N, P, K serta C-organik tanah. Upaya dalam mengatasi hal tersebut diperlukan tindakan secara serius salah satunya dengan menggunakan metode konservasi yang didasari penambahan bahan organik dengan pemberian kompos yang dapat memperbaiki sifat kimia tanah; N-total, P-tersedia dan K-total serta biologi tanah seperti C-organik. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT)/Split Plot Design dengan 2 faktor dan 4 ulangan sebagai berikut: Faktor I tahun tanam (Petak Utama) terdiri dari 2 taraf perlakuan, yaitu: T1: 5 tahun tanam dan T2: 20 tahun tanam serta Faktor II metode konservasi (anak Petak) terdiri dari 3 taraf, yaitu: K1: Konvensional, K2: Piringan Cekung + Kompos dan K3: Rorak Individu + Kompos. Pengambilan sampel tanah dilakukan secara vertikal dengan membedakan bidang tempat dari titik koordinat yang telah ditentukan dengan 1 titik kedalaman 0-60 cm. Sampel tanah dianalisis di Laboratorium PT. Socfin Indonesia dan di Laboratorium Central Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode konservasi pada perlakuan konvensional (K1) adalah perlakuan terbaik khususnya dalam memperbaiki dan meningkatkan sifat kimia dan biologi tanah. Hal ini dibuktikan pada interaksi perlakuan konvensional (K1) tahun tanam 20 tahun, yang terlihat pada nilai P-tersedia sebesar 60,83 mg/kg.Â
Keywords