Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) (Jun 2016)

KEMUNGKINAN PENGGUNAAN NANO KARBON DARI LIGNOSELULOSA SEBAGAI BIOSENSOR

  • Gustan Pari,
  • Adi Santoso,
  • Djeni Hendra,
  • Buchari Buchari,
  • Akhirudin Maddu,
  • Mamat Rachmat,
  • Muji Harsini,
  • Bunga Ayu Safitri,
  • Teddi Heriyanto,
  • Saptadi Darmawan

DOI
https://doi.org/10.20886/jphh.2016.34.2.111-125
Journal volume & issue
Vol. 34, no. 2
pp. 111 – 125

Abstract

Read online

Nano teknologi di bidang hasil hutan yang dapat dikembangkan di antaranya adalah nano karbon dari lignoselulosa. Bahan baku utamanya adalah atom karbon yang berasal dari arang hasil karbonisasi lignoselulosa. Bahan baku yang digunakan adalah jati yang dikarbonisasi pada suhu 400-500 °C, arang yang dihasilkan kemudian dilanjutkan dengan diaktivasi pada suhu 800 °C selama 60 menit dengan uap air dan kalium hidroksida (KOH) 15% sebagai aktivator. Proses selanjutnya dilakukan interkalasi dengan logam nikel dan di karbonisasi lagi pada suhu 900 °C selama 60 menit. Kualitas dan struktur karbon dievalusi menggunakan Pirolisis-gas kromatografi mass spectrofotometri (Py-GCMS), skening electron mikroskop-energi diperse spektrofotometer (SEM-EDS), X-ray difraktometer (X-RD). Arang aktif yang dihasilkan juga di uji sifat fisika dan kimianya. Biosensor dibuat dengan sistem moleculary imprinted polimer (MIP) berbasis elektroda pasta karbon dan optimasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nano karbon dari lignoselulosa dapat dibuat biosensor dengan sistem moleculary imprinted polimer (MIP). Formula optimum yang dihasilkan terdiri dari campuran 15% MIP, 45% karbon dan 40% parafin yang menghasilkan faktor nernst sebesar 49,7 mV/dekade dan limit deteksi sebesar 1,02 x 10-6 M pada pH optimum 4.

Keywords