Sari Pediatri (Oct 2020)

Perbedaan Gangguan Psikososial dan Fungsi Kognitif antara Remaja Pendek dengan Indeks Massa Tubuh Rendah dan Normal di Sekolah Menengah Pertama Kota Surakarta

  • Gita Soraya Diananta,
  • Harsono Salimo,
  • Bambang Soebagyo

DOI
https://doi.org/10.14238/sp22.3.2020.153-9
Journal volume & issue
Vol. 22, no. 3
pp. 153 – 9

Abstract

Read online

Latar belakang. Perawakan pendek pada anak dan remaja masih sering ditemukan di negara berkembang dan berdampak pada perkembangan fisik, mental dan fungsi kognitif remaja. Tujuan. Menganalisis perbedaan gangguan psikososial dan fungsi kognitif antara remaja pendek dengan IMT rendah dan normal. Metode. Penelitian observasional dengan desain studi potong lintang yang dilakukan di SMP Negeri 8 dan 20 Kota Surakarta pada bulan Agustus – Oktober 2019 terhadap remaja pendek berusia 11-15 tahun dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran antropometri berdasarkan WHO 2006 yang dikategorikan sebagai remaja pendek kurus dan pendek normal. Keduanya mengisi kuesioner PSC-17 dan CFIT. Perbedaan gangguan psikososial dan fungsi kognitif antara kedua kelompok dianalisis menggunakan chi square. Hasil penelitian dikatakan bermakna jika nilai p<0,05. Hasil. Prevalensi remaja pendek adalah 18,5% terdiri dari remaja pendek kurus (37,5%) dan pendek normal (62,5%). Terdapat perbedaan gangguan psikososial dan fungsi kognitif antara remaja pendek kurus dan pendek normal yang bermakna (p=0,007 dan p=0,000). Remaja pendek kurus berisiko mengalami gangguan psikososial 2,35 kali dan gangguan fungsi kognitif 8,83 kali. Mayoritas gangguan psikososial adalah masalah internalisasi. Remaja pendek kurus berisiko 2,79 kali (p=0,002). Kesimpulan. Terdapat perbedaan gangguan psikososial dan fungsi kognitif antara remaja pendek dengan IMT rendah dan normal yang secara statistik bermakna.

Keywords