Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi (Apr 2019)

TINGKAT PLOIDI PAKU SAYUR (Diplazium esculentum) PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI GUNUNG MERBABU, BOYOLALI, JAWA TENGAH, INDONESIA

  • Anggun Wulandari,
  • Rina Dian Rahmawati

DOI
https://doi.org/10.23917/bioeksperimen.v5i1.7981
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 1
pp. 11 – 15

Abstract

Read online

Pada tumbuhan paku sering terjadi fenomena poliploidi dan salah satu penyebab yang diduga dapat menimbulkan peristiwa poliploidi adalah suhu dingin. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ploidi paku sayur (Diplazium esculentum) pada ketinggian yang berbeda di Gunung Merbabu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Objek yang digunakan adalah tumbuhan paku Diplazium esculentum yang diambil dari ketinggian yang berbeda (±500 mdpl, ±1500 mdpl, dan ±2500 mdpl) di salah satu gunung tinggi Indonesia, yaitu Gunung Merbabu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat ploidi Diplazium esculentum pada ketinggian yang berbeda. Tumbuhan paku Diplazium esculentum yang berada pada ketinggian ±500 mdpl menunjukkan hasil tipe sitologi diploid (2n) yang memiliki jumlah rata-rata kromosom adalah 54,2; pada ketinggian ±1500 mdpl menunjukkan hasil tipe sitologi triploid (3n) yang memiliki jumlah rata-rata kromosom adalah 80,533; sedangkan pada ketinggian ±2500 m dpl memiliki jumlah rata-rata kromosom sebanyak 105,333 dengan hasil tipe sitologi tetraploid (4n). Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat ploidi Diplazium esculentum pada masing-masing ketinggian di Gunung Merbabu.

Keywords