Media Komunikasi Teknik Sipil (Jul 2022)
Analisis Karakteristik Hujan Ekstrim Menggunakan Model Iklim di Wilayah Gunung Merapi
Abstract
Hujan ekstrim merupakan salah satu pemicu terjadinya banjir lahar di wilayah gunung berapi. Hal ini disebabkan karena material vulkanik sisa erupsi mudah tererosi bersama dengan limpasan akibat hujan ekstrim. Hujan ekstrim juga merupakan fenomena alam yang sering dikaitkan dengan perubahan iklim. Pada masa mendatang, kemungkinan perubahan karakteristik hujan ekstrim akan terjadi. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis hujan ekstrim untuk kondisi historis dan masa depan. Pada penelitian ini, karakteristik hujan yang dianalisis adalah variabilitas hujan ekstrim yang ditunjukkan dengan analisis trend indeks hujan ekstrim yakni RTOT. Data hujan yang digunakan adalah data jam-jaman dari delapan stasiun curah hujan di wilayah Merapi. Hujan masa mendatang diproyeksi menggunakan model iklim CanESM2 dengan skenario RCP4.5 dan RCP8.5. Proyeksi data dilakukan menggunakan Statistical Downscaling Model (SDSM). Perbandingan curah hujan rerata tahunan hasil proyeksi dengan curah hujan historis menunjukkan trend yang relatif berbeda pada setiap stasiun. Trend kenaikan terjadi pada empat stasiun yang meliputi stasiun Plosokerep, Pucanganom, Sopalan dan Talun, dengan trend kenaikan tertinggi terjadi pada stasiun Sopalan. Selain itu, terjadi pula trend penurunan yang terjadi di stasiun Ngandong untuk kedua skenario dan stasiun Sorasan pada skenario RCP8.5. Untuk stasiun Jrakah dan Randugunting menunjukkan trend tetap.
Keywords