Jurnal Manajemen & Agribisnis (Nov 2012)
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI DAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH GAMBIR DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT
Abstract
ABSTRACTThe objectives of this study were (1) to analyze the gambir-based-industry development potential in Lima Puluh Kota regencies and to understand the added value received by developing gambir products, (2) to compose the internal and external factors which effects the gambir agroindustry development’s strengths, weaknesses, opportunities, and threats, and (3) to devise a strategies to develop an export oriented strong gambir processing industry. The analysis were used internal factor evaluation-external factors evaluation matrices which were used to sum up and evaluate the main strength and weakness in certain functions which can also be used as the base to identify strength and weakness conditions, SWOT analysis and quantitative strategic planning matrix. To illustrate the added value of gambir processing, the Hayami method was used. From the analysis, the increases in added values were obtained from processing gambir into catechine and Tannin. Three kilograms of gambir can produce a 91,67% added value ratio of catechine and a 83,81% added value ratio of Tannin. Based on the SWOT matrix, four alternative sets of strategies were derived, which are (1) reinvigorating the ATP (agrotechnopark) in an effort to establish technological innovation of processing gambir into various processed products that have assured qualities and addequate ammounts, (2) creating a comfortable policy to regulate permits for domestic and foreign investors to enter, (3) raising the role of regional governments, plantation agencies, academia, financial institutions, and other related institutions in an effort to develop the agroindustry and to increase the added value in Lima Puluh Kota regencies, and (4) forming a gambir Marketing Support Organization (BPPG).Keywords: gambir, IFE and EFE matrix, hayami method, SWOT analysis, QSPM analysisABSTRAKTujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis potensi pengembangan berbasis gambir-industri di Kabupaten Lima Puluh Kota dan memahami nilai tambah yang diterima dari mengembangkan produk gambir, (2) menyusun faktor internal dan eksternal yang efek pengembangan industri gambir dan implikasinya terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pengembangan agroindustri gambir, dan 3) menyusun strategi untuk mengembangkan industri pengolahan gambir kuat berorientasi ekspor studi markets. Analisis yang digunakan adalah matriks internal factor evaluation-external factors evaluation yang digunakan untuk sum-up dan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam fungsi tertentu dan juga digunakan sebagai dasar untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan kondisi, analisis SWOT, dan quantitative strategic planning matrix. Metode Hayami juga digunakan dalam penelitian ini untuk menggambarkan nilai tambah pengelolahan gambir. Penelitian menghasilkan peningkatan nilai tambah diperoleh dari pengolahan gambir ke catechine dan Tannin. Tiga kilogram gambir dapat menghasilkan 91,67% nilai tambah rasio catechine dan 83,81% ditambahkan nilai rasio Tannin. Strategi yang diperoleh dari matriks SWOT, empat set alternatif strategi yang dibuat, meliputi: (1) reenvigorating ATP (agrotechnopark) dalam upaya untuk membangun inovasi teknologi pengolahan gambir menjadi berbagai produk olahan yang telah meyakinkan kualitas dan addequate ammounts, (2) menciptakan kebijakan nyaman untuk mengatur izin bagi investor untuk masuk yang mencakup investasi domestik dan asing, (3) meningkatkan peran pemerintah daerah, instansi perkebunan, akademisi, Lembaga Keuangan, dan instansi terkait lainnya dalam upaya untuk mengembangkan agroindustri dan untuk meningkatkan nilai tambah dari gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota, dan (4) membentuk gambir Marketing Support Organisation (BPPG).Kata kunci: gambir, matriks IFE dan EFE, metode hayami, analisis SWOT, analisis QSPM