Health Science Journal of Indonesia (Jun 2020)
Correlation of noise level exposure on the reaction time of workers at a manufacturing company in Bandung, Indonesia
Abstract
Latar Belakang: Para pekerja sering kali terpaksa berhadapan dengan kebisingan tinggi ditempat kerja. Kebisingan mengganggu perhatian yang diperlukan terus-menerus dan menurunkan produktivitas kerja, oleh sebab itu pekerja yang melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap satu proses produksi atau hasilnya, dapat membuat kesalahan akibat dari terganggunya konsentrasi dan kurang fokusnya perhatian. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran waktu reaksi cahaya dan suara untuk menilai fokus perhatian/konsentrasi. Metode: Studi analitik dengan desain komparatif cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang memproduksi benang nylon sintetik. Membandingkan rerata selisih waktu reaksi cahaya dan suara sebelum dan setelah bekerja dengan pajanan kebisingan pada kelompok subjek yang bekerja pada intensitas kebisingan di atas NAB (area braiding) dibandingkan dengan yang di bawah NAB (area waring), dimana sebelumnya dilakukan pengukuran intensitas tingkat kebisingan di kedua area tersebut. Hasil Penelitian: Perbedaan bermakna waktu reaksi cahaya yang melambat pada subjek yang bekerja dengan pajanan kebisingan di atas NAB sebelum dan setelah bekerja (p=0.007), namun tidak dengan waktu reaksi suara. Tidak terdapat perbedaan bermakna waktu reaksi cahaya dan suara pada subjek yang bekerja dengan pajanan kebisingan di bawah NAB sebelum dan setelah bekerja. Terdapat perbedaan bermakna rerata selisih waktu reaksi cahaya yang melambat pada subjek yang bekerja pada pajanan kebisingan di atas NAB dengan di bawah NAB, p=0,017, namun tidak bermakna terhadap rerata selisih waktu reaksi suara. Kesimpulan: Terdapat perbedaan rerata selisih waktu reaksi cahaya pada pekerja yang bekerja dengan pajanan kebisingan di atas NAB dibandingkan dengan pekerja yang bekerja dengan pajanan kebisingan di bawah NAB, sehingga tingkat intensitas kebisingan tinggi (di atas NAB) mempengaruhi waktu reaksi cahaya dan menjadi lebih lambat. Kata Kunci: waktu reaksi cahaya; waktu reaksi suara; kebisingan Abstract Background: Workers are often exposed to high noise level at their workplaces. Noise can disrupt the worker’s concentration and focus and in the end, may cause lower productivity. Thus, workers whose main job descriptions are to supervise workflow from one phase to another are prone to mistakes due to the loss of concentration and focus. In this research, we used reaction timer with light and sound stimuli to assess attention or concentration. Methods: The study was an analytical study with comparative cross sectional design, comparing a mean difference between light and sound reaction time before and after work. This research was conducted at a manufacturing company that produces synthetic nylon fibers. The subjects were divided into two groups; the workers with noise intensity above TLV (braiding’s area) and with noise intensity below TLV (waring’s area). Prior to the study, the research has measured the intensity of the noise level in the workplace area. Result: A significant difference was found in the light’s reaction time who work with noise exposure above TLV (p= 0.007) and it was found to be slower after work with the workers who are exposed to noise above TLV. There was also a significant mean difference for the light’s reaction time between the above TLV noise group and below TLV noise group (p = 0.017). There was no significant difference in sound reaction time. Conclusion: There was a significant mean difference in light reaction time for the workers who work with noise exposure above TLV compare with the workers who work in below TLV, so that high intensity of noise level is found to affect and decrease the light reaction time of the workers. Keywords: light’s reaction time, sound’s reaction time, noise.
Keywords