Geoid (Feb 2015)

ANALISA PERUBAHAN POLA HIDROLOGI DI DAERAH MUARA KALI PORONG PASCA PERISTIWA LAPINDO DENGAN CITRA SATELIT SPOT 4 DAN ALOS

  • Mochamad Machfud,
  • Agung Budi Cahyono

DOI
https://doi.org/10.12962/j24423998.v8i2.723
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 2
pp. 137 – 143

Abstract

Read online

Pesisir merupakan salah satu tempat untuk muara sungai dimana hilir dari suatu sungai itu berakhir sebelum menuju lepas laut. Di kabupaten Sidoarjo tedapat kali yaitu Kali Porong yang merupakan ujung dari sungai Brantas yang semenjak tahun 2006 digunakan sebagai tempat untuk mengalirkan lumpur Lapindo ke laut. Hal ini menyebabkan perubahan dari ekologi dari Kali Porong. Salah satunya adalah mengganggu pola hidrologi yang ada di Kali Porong. Oleh karena itu diperlukan analisa untuk penentuan pola hidrologi secara multitemporal setelah Kali Porong digunakan sebagai tempat mengalirkannya lumpur untuk menuju laut timur Jawa yang dimana akan mempercepat terbentuk sedimentasi yang dapat menggagu pola hidrologi Kali Porong. Pengamatan dilakukan dengan metode penginderaan jauh dengan menganalisa citra ALOS dan SPOT 4 dari tahun 2010 sampai 2011. Klasifikasi yang digunakan dalam analisa ini adalah klasifikasi Terselia atau klasifikasi beracuan yang menggunakan Maximum Likehood Standard dan menganalisa DEM SRTM dengan menggunakan menu spatial analyst tools untuk menentukan arah aliran sungai (flow direction) dan akumulasi aliran sungai (flow accumulation).Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa dalam peta aliran sungai terlihat gradasi warna dari biru tua menuju ke biru muda menjelaskan bahwa arah aliran sungai yang menunjukan semakin besar akumulasi pencampuran antara air sungai dengan lumpur dititik tersebut. Daerah pesisir Sidoarjo lebih di dominasi oleh pola aliran sungai dendritik. Pola aliran sungai daerah muara Kali Porong relatif tetap.

Keywords