E-Dimas (Apr 2019)
IbM Teknologi Biofilter dan Bioaktif untuk Polikultur Mina-Bawang Intensif di Lahan Kristis Air Kabupaten Brebes, Jawa Tengah
Abstract
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas penting dan cukup dominan di Kabupaten Brebes. Kebutuhan nasional terhadap bawang merah sejumlah 750.000 ton/tahun dan pada tahun 2019 kebutuhan tersebut diprediksi mencapai 1.060.400 ton. Kebutuhan ekspor bawang merah mencapai 2.500 ton/tahun dan baru terpenuhi 1.500 ton/tahun. Produktivitas rata-rata bawang merah nasional hanya sekitar 9,24 ton/ha, jauh dibawah potensi produksi yang berada diatas 20 ton/ha. Produktivitas bawang merah di Kabupaten Brebes saat ini hanya berkisar 80,00 - 137,72 kuintal/ha karena masih mengalami banyak kendala baik dari aspek penguasaan teknologi yang efektif namun ramah lingkungan, manajemen maupun modal. Kegiatan IbM ini dilaksanakan pada bulan April – Nopember 2017 dan bermitra kerja dengan Mitra IbM-1 dan Mitra IbM-2 di Desa Banjarsari, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Tujuan dari kegiatan IbM adalah meningkatkan kemampuan mitra IbM dalam mengelola usaha budidaya mina-bawang baik dalam aspek teknologi budidaya maupun manajemen dalam rangka menguatkan aspek kewirausahaan dan kemandirian mitra untuk meningkatkan kesejahteraan. Target dari kegiatan IbM ini adalah: 1) Mitra mampu menerapkan teknologi biofilter-bioactive system di lahan yang memiliki keterbatasan ketersediaan air untuk menghasilkan produk bawang merah yang terbebas dari bahan kimia sehingga dapat meningkatkan kualitas produk sekaligus menekan biaya produksi; 2) Mitra mampu mengelola usahanya dengan lebih efisien. Teknologi biofilter, pupuk serta pembasmi hama dari bahan organik pada kegiatan IbM memungkinkan budidaya bawang dapat dilaksanakan 4 kali sedangkan sebelum kegiatan IbM hanya dapat dilakukan 3 kali karena kendala keterbatasan air. Selisih keuntungan Mitra IbM-1 dan IbM-2 setelah diadakannya IbM dengan sebelum ada kegiatan IbM masing-masing sebesar Rp. 122.974.928/hektar/tahun (meningkat 43,47%) dan Rp. 106.715.928/hektar/tahun (37,16%).
Keywords