Afeksi (Feb 2024)

Tawassuth dalam Konteks Pendidikan Islam Wasathiyah: Menuju Masyarakat yang Seimbang dan Toleran

  • Umniatuz Zahro,
  • Mukh. Nursikin

DOI
https://doi.org/10.35672/afeksi.v5i1.214
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 1
pp. 60 – 71

Abstract

Read online

Artikel ini membahas tantangan pendidikan Islam Wasathiyah dalam menghadapi polarisasi ideologis dan intoleransi dalam masyarakat Islam. Pendidikan Islam Wasathiyah, yang berbasis pada prinsip tawassuth (moderasi), seharusnya mempromosikan keseimbangan dan toleransi. Namun, di lapangan, berbagai faktor mengancam esensi pendidikan ini. Polarisasi ideologis dan perbedaan praktik keagamaan dalam masyarakat Islam telah menciptakan ketidakseimbangan dan konflik. Pendidikan Islam Wasathiyah seharusnya dapat mengatasi konflik ini, tetapi seringkali menjadi instrumen pemisahan antar kelompok. Tantangan terhadap toleransi juga merintangi proses pembelajaran yang inklusif. Artikel ini menyelidiki dampak polarisasi dan intoleransi terhadap pendidikan Islam Wasathiyah dan menguraikan langkah-langkah konkret menuju masyarakat yang seimbang dan toleran, sesuai dengan prinsip tawassuth. Indonesia, dengan keberagaman masyarakatnya, memiliki tantangan kompleks dalam mengelola perbedaan agama. Istilah "muslim moderat" digunakan untuk mengklarifikasi ajaran Islam yang sebenarnya. Pendidikan Islam Wasathiyah berperan penting dalam membentuk karakter dan nilai masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review. Artikel ini menguraikan konsep tawassuth dalam berbagai bidang, termasuk akidah, ibadah, dan akhlak. Pendidikan Islam Wasathiyah berusaha menjaga keseimbangan dalam aspek-aspek ini. Pengertian tawassuth mencakup keadilan, pertengahan, dan keseimbangan. Artikel ini juga menggambarkan bagaimana tawassuth diterapkan dalam bidang akidah, ibadah, dan akhlak. Pendidikan Islam Wasathiyah menjadi solusi dalam mengatasi polarisasi dan intoleransi dalam masyarakat Islam, dengan mempromosikan sikap moderat dan toleransi.

Keywords