Madaniya (Feb 2023)

Pencegahan Anemia Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Remaja di SMAN 4 Klaten

  • Esri Rusminingsih,
  • Marwanti Marwanti,
  • Retno Wulan Febriyati,
  • Siti Salasa

DOI
https://doi.org/10.53696/27214834.384
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 1

Abstract

Read online

Anemia merupakan kondisi pada eritrosit dan hemoglobin yang beredar tidak memenuhi kebutuhan oksigen bagi jaringan tubuh. Anemia defisiensi besi (IDA) merupakan penyebab dominan (>60%) anemia secara global. Anemia dikalangan remaja sangat lazim terjadi dinegara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Remaja terutama wanita rentan mengalami anemia defisiensi besi ketika memasuki masa pubertas. Anemia dapat membahayakan percepatan pertumbuhan pubertas, serta mengurangi kapasitas fisik dan fungsi kognitif. Penurunan hemoglobin mengurangi ketersediaan oksigen ke jaringan mengakibatkan penurunan kerja fisik. Defisiensi zat besi akan menyebabkan perubahan fungsi neirotransmitter yang dapat mempengaruhi kognisi. Anemia menyebabkan prestasi sekolah rendah dan gangguan perilaku anak sekolah. Tingginya prevalensi anemia pada remaja disebabkan kurangnya pengetahuan, sikap dan praktik gizi sehat. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang pencegahan Anemia pada di SMKN 4 Klaten. Metode pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan memberikan penyuluhan tentang pencegahan Anemia pada Remaja di SMKN 4 Klaten. Pertama peserta diberikan soal pre test tentang pencegahan Anemia, kemudian diberikan penyuluhan meliputi pengertian anemia, tanda dan gejala, penyebab anemia, jenis makanan sumber zat besi, zat yang menghambat penyerapan zat besi, serta vitamin yang meningkatkan penyerapan zat besi. Setelah penyuluhan selesai, peserta diberikan soal post test. Jumlah skor pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan dihitung dengan nilai rata-rata. Kegiatan penyuluhan tentang pencegahan anemia pada remaja diikuti oleh 29 peserta. Rerata hasil pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan adalah 67, setelah penyuluha terjadi peningkatan pengetahuan dengan rata-rata nilai 86,6. Rata-rata peningkatan pengetahuan sebesar 19,3. Peserta mampu menjelaskan kembali tentang tanda-tanada anemia, penyebab anemia, akibat anemia. Peserta aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Pemberian penyuluhan pada remaja efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang pencegahan anemia.

Keywords