Teknika: Engineering and Sains Journal (Dec 2017)

EVALUASI KINERJA KEGIATAN PERAWATAN MESIN INJECTION MOLD MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) PADA PT ICHIKOH INDONESIA

  • M. Tirtana Siregar,
  • Abdullah

DOI
https://doi.org/10.5281/zenodo.1116501
Journal volume & issue
Vol. 1, no. 2
pp. 131 – 140

Abstract

Read online

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran deskriptif mengenai perawatan mesin atau maintenance, meliputi Total Productive Maintenance, Overall Equipment Effectiveness, Overall Human Ineffectiveness dan Six Big Losses pada PT Ichikoh Indonesia. Permasalahan yang terjadi diperusahaan yaitu banyaknya jumlah part defect dikarenakan mesin sering breakdown. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara terstruktur dengan Manager Departement Molding Upstream 1 dan Departement Maintenance. Data tersebut dianalisis menggunakan metode kuantitatif dan evaluatif dari periode bulan April 2016 sampai Maret 2017. Dari hasil analisis ini PT Ichikoh Indonesia memiliki nilai efektifitas mesin yang masih dibawah standar JIPM (Japan Institude of Plant Maintenance) yaitu dengan nilai tertinggi pada bulan Februari 74%, sedangkan standar JIPM (Japan Institude of Plant Maintenance) adalah minimal sebesar 85% yang dihitung menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness. Sedangkan untuk pengukuran tingkat ketidakefektifan kerja operator yang dianalisis menggunakan metode Overall Human Ineffectiveness mendapatkan nilai yang masih besar pada bulan May 2016 yaitu sebesar 17%. Faktor yang menyebabkan rendahnya nilai efektifitas mesin dan tingkat ketidakefektifan kinerja operator adalah faktor Idling and Minor Stoppagges dengan nilai losses sebesar 54% yang sudah dianalisis menggunakan diagram pareto. Sesuai dengan diagram sebab-akibat (fishbone) didapat faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Idling and Minor Stoppagges yang menjadi prioritas utama adalah a). faktor manusia yaitu masih kurang disiplin, sering terjadi kesalahan dalam perbaikan mesin, b). faktor material yaitu kesalahan spesifikasi material dan rendahnya perawatan bahan baku, c). faktor mesin yaitu mesin sering breakdown, kesalahan setup, d). faktor metode yaitu penjadwalan pengganti komponen yang belum efektif dan autonomous maintenance kurang berjalan dengan baik, e). faktor lingkungan yaitu kebersihan mesin kurang.

Keywords