Insisiva Dental Journal (May 2017)

Efek Jumlah Kandungan Filler Nanosisal Terhadap Ketahanan Fraktur Resin Komposit

  • Dwi Aji Nugroho,
  • Wdjijono .,
  • Nuryono .,
  • Widya Asmara,
  • Dony Wajar

DOI
https://doi.org/10.18196/di.6176
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1
pp. 17 – 24

Abstract

Read online

Latar Belakang: Salah satu komposisi resin komposit yaitu filler anorganik. Filler umumnya berasal dari glass. Material anorganik tersebut memiliki kekurangan yaitu proses pengolahan bersifat abrasive, polutan, dan konsumsi energi tinggi. Oleh karena itu, filler alternatif diperlukan, khususnya dari bahan organik. Bahan organik yang berpotensi adalah serat alam berupa sisal. Penelitian ini membuat bahan tumpatan resin komposit dengan sisal berukuran nano sebagai fillernya dan kita sebut nanosisal komposit. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh jumlah filler nanosisal terhadap ketahanan fraktur resin komposit. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan 20 sampel. Sampel yang digunakan adalah cetakan berbentuk balok berukuran 2x2x25mm (ISO-4049). Sampel dibagi menjadi empat kelompok dengan masing-masing berjumlah lima sample. Presentase filler masing kelompok adalah 60%,65%,70% dan 3M ESPE-Z350. Sample diuji ketahanan fraktur menggunakan universal testing machine. Analisis data menggunakan uji non-parametric Kruskal-Wallis. Hasil Penelitian: Resin komposit dengan filler 60% memiliki rata-rata ketahanan fraktur 28.61 MPa, filler 65% sebesar 11,77 MPa, filler 70% 11,56 MPa dan resin komposit 3M ESPE-Z350 35,36 MPa. Kruskal-Wallis menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan (p0,05). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, tidak terdapat efek jumlah filler terhadap ketahanan fraktur resin komposit nanosisal. Kelompok resin komposit 3M ESPE-Z350 memiliki nilai ketahanan fraktur tertinggi. Jumlah kandungan filler yang optimal dalam komposit nanosisal adalah 60%.

Keywords