Jurnal Sosiologi Reflektif (Nov 2020)

MODEL GERAKAN DAKWA KEAGAMAAN MUHAMMADIYAH: Studi Etnografi di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur

  • Puspita Handayani, Ima Faizah, dan Mocham

DOI
https://doi.org/10.14421/jsr.v15i1.1967
Journal volume & issue
Vol. 15, no. 1
pp. 103 – 116

Abstract

Read online

Muhammadiyah is one of the two biggest Islamic organizations in Indonesia. Since it was founded on November 18, 1912 in Yogjakarta by K.H. Ahmad Dahlan, Muhammadiyah is known as the Islamic missionary movement of 'Amar ma'ruf nahi munkar (invite to do good and prevent evil deeds) to broadcast Islamic teachings from a humanist point of view and return to the Al-Qur'an and Hadith. Because of this model, Muhammadiyah becomes less attractive for most Muslim community, due to the religious patterns of the Javanese people that are heavily influenced by Hindu and Buddhist traditions that are mixed within Islamic practices of Javanese Muslims. The purpose of this study is to determine the model of the Muhammadiyah religious da'wah movement in Sidoarjo Regency. By using a qualitative approach through ethnographic model, this paper aims to describe the conditions of the Muhammadiyah religious missionary movement. This research is limited to understand how the model of the Muhammadiyah religious da'wah movement at the Muhammadiyah regency and district branches in Sidoarjo Regency. The results show that the model of the religious da'wah movement of Muhammadiyah in the regency of Sidoarjo is originated come from a social movement, namely taking real actions to help the surrounding community. Muhammadiyah merupakan salah satu dari dua organisasi Islam besar di Indonesia. Sejak didirikan pada 18 Nopember 1912 di Yogjakarta oleh K.H. Ahmad Dahlan Muhammadiyah dikenal dengan Gerakan dakwah Islam ‘Amar Ma’ruf Nahi Munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran) untuk menyiarkan ajaran Islam dari sudut pandang yang humanis dan kembali kepada Al-Qur’an dan Hadits, karena model gerakan ini membuat Muhammadiyah kurang diminati oleh masyarakat muslim pada umumnya, disebabkan pola keagamaan masyarakat Jawa yang kental dengan tradisi-tradisi peninggalan Hindu dan Budha dikolaborasi dalam nilai-nilai kerohanian Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui model gerakan dakwah keagamaan Muhammadiyah di Kabupaten Sidoarjo. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif model etnografi, bertujuan untuk mendiskripsikan kondisi gerakan dakwah keagamaan Muhammadiyah. Penelitian ini dibatasi pada bagaimana model gerakan dakwah keagamaan Muhammadiyah di tingkat ranting dan cabang Muhammadiyah di Kabupaten Sidoarjo. Ternyata dari hasil penelitian bisa ditemukan model gerakan dakwah keagamaan Muhammadiyah di tingkat ranting dan Cabang berawal dari gerakan sosial, yaitu melakukan aksi-aksi nyata membantu masyarakat sekitar.

Keywords