Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan (Feb 2019)

PENGARUH VARIASI BERAT Saccharomyces cereviceae DAN WAKTU FERMENTASI KULIT NANGKA TERHADAP KADAR BIOETANOL YANG DIHASILKAN

  • Rizqi Karina Utami,
  • Sri Puji Ganefati,
  • Sarjito Eko Windarso

DOI
https://doi.org/10.29238/sanitasi.v6i4.142
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 4
pp. 176 – 180

Abstract

Read online

Untuk mencukupi kebutuhan akan energi, diperlukan bahan bakar alternatif untuk dikembang- kan, salah satunya adalah bioetanol. Bioetanol adalah cairan kimia yang diperoleh dari bahan tanaman, buah atau bagian tanaman yang bergula, berpati dan berselulosa. Kulit nangka me- miliki kadar gula 14,752 %, di mana dari hasil uji pendahuluan, dengan penambahan Saccha- romyces cereviceae limbah tersebut dapat difermentasi dan menghasilkan bioetanol. Tujuan pe- nelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variasi berat Saccharomyces cereviceae (yaitu 0%, 25%, 50% dan 75%) dan waktu fermentasi (yaitu 4,5 hari, 7,5 hari dan 10,5 hari) dari kulit nangka terhadap kadar bioetanol yang dihasilkan, dengan melakukan eksperimen dengan desain post test with control group. Kadar bioetanol tertinggi yang diperoleh adalah sebesar 5,63731 %, yaitu dari variasi berat Saccharomyces cereviceae 50% dan pada variasi waktu 7,5 hari. Hasil uji statistik dengan one way anova pada derajat kepercayaan 95%, menyimpulkan bahwa perbedaan kadar bioetanol yang dihasilkan dari berbagai variasi berat Saccharomyces cereviceae dan waktu fermentasi yang diamati, adalah signifikan (p<0,001).

Keywords