Cakrawala Pendidikan: Jurnal Ilmiah Pendidikan (Jun 2017)

Pengembangan Pembelajaran Berbasis Nilai-Nilai Budaya Yogyakarta Di Sekolah Dasar

  • Anik Ghufron

DOI
https://doi.org/10.21831/cp.v36i2.12449
Journal volume & issue
Vol. 36, no. 2
pp. 309 – 319

Abstract

Read online

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran berbasis nilai-nilai budaya Yogyakarta yang relevan di sekolah dasar. Penelitian menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan model Borg dan Gall. Subjek penelitian adalah para guru dan siswa sekolah dasar tempat penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Teknik analisis data dengan teknik deskriptif kualitatif. Temuan penelitian dapat dipaparkan sebagai berikut. Pertama, model pembelajaran yang relevan digunakan untuk penanaman nilai-nilai budaya Yogyakarta adalah model pembelajaran non direktif versi Carl Rogers. Kedua, modifikasi dan penyesuaian model pembelajaran ini dilakukan agar dapat digunakan untuk menanamkan nilai-nilai budaya Yogyakarta di sekolah dasar terutama yang berkaitan dengan format rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Ketiga, para guru mampu melaksanakan pembelajaran menggunakan model non direktif untuk penanaman nilai-nilai budaya Yogyakarta sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah dasar dengan tetap memperhatikan kebijakan Pemda DIY tentang pengembangan kurikulum berbasis budaya Yogyakarta. Kata kunci: nilai-nilai budaya Yogyakarta, sekolah dasar, pembelajaran DEVELOPING INSTRUCTIONAL MODELBASED ON CULTURAL VALUES OF YOGYAKARTA AT PRIMARY SCHOOL Abstract: This study seeks to develop a primary schoolinstructional model based on cultural values of Yogyakarta. Research and development model by the Borg and Gall was adopted. Subjects of the research were primary schoolteachers and students. Data were collected through observations and interviews. Data were analyzed using descriptive qualitative methods. The results show the followings. Firstly, the instructional model whichfits the cultural values of Yogyakarta is Carl Rogers’s non directive model. Secondly, the instructional model should be modified in order to effectively foster thecultural values of Yogyakarta at primary school, especially when dealing with lesson planning. Thirdly, the teachers are able to apply this non directive instructional model to foster cultural values of Yogyakarta while paying attention to the official curriculum and to the local policy of curriculum development based on the cultural values of Yogyakarta. Keywords: cultural values of Yogyakarta, primary school, instruction

Keywords