Counsellia (May 2020)
Mangayu Bagyo: Falsafah Lokal sebagai pendampingan dan Konseling Lintas Agama di Losari
Abstract
Penelitian ini dimotivasi oleh fakta, pertama keharmonisan sosial dalam relasi Islam-Kristen di dusun Losari, Kedua perubahan sosial akibat arus globalisasi yang mengakibatkan kerenggangan relasi sosial di dusun Losari. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji Mangayu Bagyo sebagai pendampingan dan konseling Lintas Agama di dusun Losari. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif untuk menganalisis Mangayu Bagyo sebagai perekat dan mengharmonisasikan hubungan Islam-Kristen di dusun Losari. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan saat wawancara terhadap hasil wawancara dan observasi sebelumnya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, Pertama, Masyarakat dapat menyadari kekuatan falsafah lokal Mangayu Bagyo dalam menjaga relasi Islam-Kristen di dusun Losari. Kedua, bila terjadi kerenggangan dalam relasi sosial, maka Mangayu Bagyo dapat mengatasi dengan meningkatkan dialog dan aksi sosial. Abstract: This research is motivated by the facts, firstly social harmony in the Islamic-Christian relations in Losari hamlet, Second, social changes due to the current of globalization which caused the estrangement of social relations in the Losari village.The purpose of this study is to examine Mangayu Bagyo as interfaith counseling and counseling in the Losari hamlet. The research method used is qualitative to analyze Mangayu Bagyo as an adhesive and to harmonize Islamic-Christian relations in the Losari hamlet. Data collection techniques carried out by interview and observation. Data analysis was carried out during the interview of the results of the interview and previous observations. The results obtained from this study, First, the community can realize the strength of the local philosophy of Mangayu Bagyo in maintaining Islamic-Christian relations in the village of Losari. Second, if there are cracks in social relations, then Mangayu Bagyo can overcome it by increasing dialogue and social action.
Keywords