Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (Nov 2022)

Karakteristik dan Outcome Pasien Preeklampsia Berat di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2020

  • Tsurayya Pertiwi Femilia,
  • Aladin Aladin,
  • Dedy Kurnia

DOI
https://doi.org/10.25077/jikesi.v3i2.723
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 2
pp. 150 – 157

Abstract

Read online

Latar Belakang : Preeklampsia adalah salah satu penyebab utama kematian ibu di Indonesia. Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah usia kehamilan 20 minggu yang disertai dengan proteinuria. Preeklampsia terdiri atas preeklampsia ringan dan berat. Terdapat banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya preeklampsia berat Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan outcome pasien preeklampsia berat di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2020. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 ibu hamil yang telah didiagnosis preeklampsia berat, memiliki status yang lengkap dan jelas usia kehamilan di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2020. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari data rekam medis ibu dengan preeklampsia berat di RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 1 Januari – 31 Desember tahun 2020. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan sebagian besar ibu dengan preeklampsia berat (65%) pada kelompok usia 20-35 tahun, lebih dari separuh (76,7%) adalah multigravida, berdasarkan paritas (40%) yaitu ibu dengan multipara, mayoritas (91,7%) terjadi pada trimester III kehamilan, sebagian besar (75%) ibu tidak memiliki riwayat hipertensi, sebanyak (48,3%) ibu hamil dengan obesitas, jumlah ibu yang mengalami komplikasi sindrom HELLP (18,3%), mayoritas (65%) bayi yang dilahirkan secara preterm, dan tidak ada kematian maternal. Kesimpulan: Preeklampsia berat paling banyak terjadi pada kelompok usia 20-35 tahun, multigravida, multipara, terjadi pada trimester III, tanpa riwayat hipertensi, disertai obesitas, dan tidak disertai sindrom HELLP, namun tidak ada kematian maternal.

Keywords