Mudra: Jurnal Seni Budaya (Sep 2020)

Pola Interaksi Simbolik Dan Pewarisan Kesenian Jaran Kepang Semarangan Berbasis Agil Di Era Disrupsi

  • Eny Kusumastuti Kusumastuti,
  • Indriyanto -,
  • Kusrina Widjajantie

DOI
https://doi.org/10.31091/mudra.v35i3.883
Journal volume & issue
Vol. 35, no. 3

Abstract

Read online

Jaran Kepang Semarangan merupakan salah satu kesenian tradisional kerakyatan yang ada di wilayah Kabupaten Semarang. Pola interaksi simbolik dan pewarisan pertunjukan Jaran Kepang memiliki keunikan tersendiri dalam menghadapi berbagai tantangan di era disrupsi ini. Penelitian ini mengkaji 1) Pola interaksi simbolik dalam pertunjukan Kesenian Jaran Kepang Semarangan di era disrupsi, 2) Pola pewarisan Kesenian Jaran Kepang Semarangan di era disrupsi. Tujuan penelitian mendiskripsikan dan menarik sebuah konsep atau teori terkait dengan pola interaksi simbolik dan pewarisan Kesenian Jaran Kepang Semarangan di era disrupsi. Lokasi penelitian di Paguyuban Langen Budi Sedyo Utomo Dusun Sombron Desa Tlompakan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnokoreologi dan sosiologi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan kriteria dependabilitas dan konfirmabilitas dengan teknik triangulasi sumber, teori dan teknik. Analisis data melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan simpulan data. Teori yang digunakan untuk menganalisis interaksi simbolik yakni milik Herbert Mead. Temuan penelitian meliputi 1) pola interaksi simbolik antara penari dengan penari, penari dengan pemusik, penari dengan penonton, pemusik dengan penonton dan penonton dengan penonton dan 2) pola pewarisan Kesenian Jaran Kepang Semarangan di era disrupsi mengacu skema AGIL yaitu adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi dan latensi. Pertama, dalam proses adaptasi, pola-pola kesenian Jaran Kepang Semarangan beradaptasi dengan perkembangan jaman di era modern seperti sekarang ini dengan melihat kebutuhan masyarakat. Kedua, dalam proses pencapaian tujuan, kelompok kesenian Jaran Kepang Semarangan harus memiliki tujuan dalam pelestarian di era modern. Ketiga, dalam proses integrasi, kesenian Jaran Kepang Semarangan dapat mengintegrasikan kelompok masyarakat pelaku, pendukung dan penikmat secara tidak langsung. Keempat, dalam proses latensi, kelompok Kesenian Jaran Kepang Semarangan tetap menjaga dan melestarikan kesenian Jaran Kepang Semarangan di era modern.

Keywords