Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran (Dec 2024)

Inovasi Program Literasi di SDN 9 Banawa: Mengatasi Problematika Literasi Sekolah

  • Muliati Mursak,
  • Edwita Edwita,
  • Durotul Yatimah,
  • Ikhwan Abduh,
  • Muhammad Usbah

DOI
https://doi.org/10.30605/jsgp.7.3.2024.4883
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 3

Abstract

Read online

Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kualitas literasi di sekolah dasar, khususnya di daerah dengan keterbatasan sumber daya seperti SDN 9 Banawa, untuk mengatasi tantangan literasi lokal sekaligus memperkaya literatur inovasi literasi di tingkat nasional. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas literasi di sekolah dasar, khususnya di daerah dengan keterbatasan sumber daya seperti SDN 9 Banawa. Penelitian ini tidak hanya berfokus pada pemecahan masalah literasi di tingkat lokal, tetapi juga berupaya memperkaya literatur tentang inovasi literasi di tingkat nasional. Penelitian dilakukan pada September 2024 dengan desain deskriptif, melibatkan dua guru dan kepala sekolah yang merupakan koordinator serta bagian dari tim evaluasi program sekolah. Data dikumpulkan melalui wawancara daring dan analisis dokumen nilai literasi sekolah dari tahun 2022 hingga 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program seperti Pembiasaan Membaca 15 Menit dan Pojok Literasi berhasil meningkatkan nilai literasi sebesar 27,30% pada periode 2022–2023, dengan peningkatan signifikan pada kemampuan membaca teks informasional (41,41%). Selain itu, inisiatif kreatif seperti Mading Sekolah dan kompetisi literasi turut mendongkrak keterampilan membaca kritis dan reflektif siswa. Namun, tantangan seperti penurunan keterlibatan siswa, kurangnya integrasi teknologi, dan terbatasnya keragaman kegiatan literasi menyebabkan penurunan performa pada periode 2023–2024, dengan penurunan 7,84% dalam kemampuan mengakses konten teks dan penurunan 0,21% dalam membaca teks sastra. Keterbatasan sumber daya perpustakaan dan infrastruktur teknologi juga menjadi hambatan dalam efektivitas program. Meskipun demikian, faktor pendukung seperti kebiasaan membaca yang konsisten, keberadaan perpustakaan digital, dan kolaborasi antara guru dan orang tua tetap menjadi aspek penting. Rekomendasi untuk masa depan mencakup integrasi teknologi dalam kegiatan literasi, diversifikasi bahan bacaan, serta optimalisasi pengelolaan perpustakaan. Penelitian juga menyarankan studi jangka panjang dan analisis regional untuk mengembangkan program literasi yang berkelanjutan, inklusif, dan inovatif.

Keywords