El Harakah (Jun 2021)

Gus Dur’s Multicultural Da’wah and Its Relevance to Modern Society

  • A. Fikri Amiruddin Ihsani,
  • Novi Febriyanti,
  • Abdan Syakuuroo S.K

DOI
https://doi.org/10.18860/eh.v23i1.11642
Journal volume & issue
Vol. 23, no. 1
pp. 103 – 122

Abstract

Read online

This research aimed to describe and identify the concept of Gus Dur's multicultural da’wah, the efforts and relevance to modern society. It used qualitative research methods with a descriptive approach. The data were collected through observation and documentation. The findings suggested three main concepts of Gus Dur's multicultural da'wah: Gus Dur's central values, his Islamic ideas, and his struggle for the indigenization of Islam. The da'wah covered three domains: cognitive, affective and psychomotor. The domains were then framed into various activities, such as lectures/speeches, writings, forums, and social actions. Besides, it affirmed the need of wisdom that da'wah is relevant to the conditions of modern society. The relevance of da’wah can lead to the effective and efficient interaction process. Penelitian ini membahas mengenai dakwah multikultural Gus Dur dan relevansinya bagi masyarakat modern. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, dan mengenali konsep dakwah multikultural Gus Dur, upaya-upaya dakwah multikultural Gus Dur dan relevansinya bagi masyarakat modern. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah obeservasi dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa dakwah multikultural Gus Dur mengacu pada tiga konsep utama, yakni nilai-nilai utama, gagasan keislaman, dan perjuangan pribumisasi Islam Gus Dur. Upaya-upaya dakwah multikultural Gus Dur ini mencakup tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Upaya-upaya melalui tiga ranah tersebut kemudian dibingkai dalam berbagai kegiatan seperti ceramah/pidato, menulis, forum diskusi, dan aksi-aksi sosial. Dengan demikian, dibutuhkan kearifan agar dakwah relevan dengan kondisi masyarakat modern, sehingga pelaku dan penerima dakwah tersebut bisa memberi makna yang sama. Dalam hal ini, apa yang diidentifikasi oleh masyarakat modern bisa memasuki proses interaksi yang efektif dan efisien.

Keywords