Indonesian Community Development Journal (Nov 2024)
Religiositas dalam Pengembangan Masyarakat
Abstract
Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) memiliki potensi yang sangat besar untuk mewujudkan harapan para ahli pengembvangan masyarakat yang menyerukan agar aspek religiositas kembali diintegrasikan ke dalam disiplin ilmu dan praktik pengembangan masyarakat. Artikel ini berupaya mengkaji signifikansi religiositas dalam disiplin ilmu dan praktik pengembangan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur (desk study),di mana data dikumpulkan dari berbagai literatur yang memaparkan sejarah awal praktik pengembangan masyarakat, signifikansi religiositas dan definisi serta aspek-aspek religiositas. Penelitian ini menemukan bahwa praktik pekerjaan sosial, termasuk pengembangan masyarakat, dibangun oleh komunitas religious dengan religiositas mereka. Namun, karena dorongan untuk “mengilmiahkan” disiplin ilmu dan praktik pengembangan masyarakat, maka aspek religiositas terpinggirkan darinya, dan muncul seruan dari para ahli untuk mengembalikan aspek religiositas tersebut pada disiplin ilmu dan praktik pengembangan masyarakat. Terkait seruan tersebut, penelitian ini menyatakan bahwa prodi PMI, dengan kata Islam yang tersemat di namanya, seharusnya memiliki kemauan dan membangun kemampuan untuk berperan mengembalikan disiplin ilmu dan praktik pengembangan masyarakat ke khittahnya, yaitu dengan mengarusutamakan religiositas dalam kelembagaan, kurikulum dan sumber daya manusia prodi PMI.