Jurnal Tata Kelola Seni (Dec 2017)
Seniman sebagai Pemilik Galeri Studi Komparasi antara Tiga Manajemen Galeri Swasta di Yogyakarta
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan manajemen galeri swasta di Yogyakarta dan peran pemilik galeri yang berprofesi sebagai seniman, masing-masing galeri memiliki ciri khas yang membedakan dengan galeri lainnya. Manfaat penelitan ini menjelaskan tentang manajemen dalam galeri swasta, antara lain: “Museum Dan Tanah Liat”, “Kersan Art Studio” dan “Sangkring Art Space”. Seniman yang ingin berpameran setidaknya mengerti akan pentingnya jaringan pertemanan dan lebih memahami akan karakter galeri yang menjadi tujuan pameran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan data primer sebagaimana peneliti lakukan melalui wawancara kepada pemilik galeri dan manajemen galeri, sedangkan data sekunder digunakan untuk mendukung penelitian dengan mengumpulkan dokumen seperti katalog, poster dan media promosi yang digunakan dalam internet. Membandingkan hasil peneltian yang didapat dengan mencari perbedaan pada peran pemilik dan manajemen dalam galeri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap pemilik galeri memiliki peran masing-masing terhadap manajemen. Kurator dalam sebuah manajemen memiliki peran yang sangat penting untuk menafsirkan karya seni rupa dan mematangkan sebuah konsep kegiatan pameran. Jaringan pertemanan menjadi paling penting dalam sebuah galeri, karena setiap galeri yang memamerkan karya seni tidak jauh dari pertemanan tersebut. Direktur atau General Manager sebagai pengendali utama dalam manajemen, galeri rata-rata tidak memiliki latar belakang pendidikan manajemen, meski demikian, manajemen galeri menerapkan teori fungsi manajemen mengenai; 1) Perencanaan dan penyusunan strategi, 2) Pengorganisasian, 3) Pengendalian, 4) Memimpin dan mengembangkan karyawan. This study aims to determine the differences between private gallery management in Yogyakarta and the role of gallery owners who work as artists. Each gallery has distinctive characteristics that differentiate it from others. The benefit of this research explains about the management of private galleries: "Museum dan Tanah Liat", "Kersan Art Studio" and "Sangkring Art Space". Artists who want to exhibit their artworks should at least understand the importance of friendship networking and better understand the character of the gallery in which the exhibition is held. The method used in this study is descriptive qualitative in which primary data was obtained by interviewing gallery owners and gallery management, while secondary data was used to support research by collecting documents such as catalogs, posters and promotional media in the internet. Then, the data was processed by coding the indicator that became the result of the interview and analysis. The result of the analysis is to compare the three galleries with the differences in each of the galleries. There is a difference in the role of gallery owners to the management, program activities and criteria of the artworks exhibited in each gallery. The results of this study indicate that each gallery owner has their own respective roles toward management. The curator in a management has a very important role to interpret the artworks and finalize a concept of exhibition activity. Friendships are the most important in a gallery because every gallery exhibit artworks which are not far from that friendship. Evenly, directors or general managers as the main controller in management does not have management education background, however, the gallery management implements the management function theory regarding; 1) strategic planning and preparation, 2) organizing, 3) controlling, 4) leading and developing employees.
Keywords