Sari Pediatri (Nov 2016)

Perubahan Strong Ion Difference Pasca Resusitasi Cairan antara Ringer Laktat dan Normal Salin pada Anak dengan Syok

  • Yuli Amuntiarini,
  • Silvia Triratna,
  • rfanuddin rfanuddin

DOI
https://doi.org/10.14238/sp17.3.2015.222-8
Journal volume & issue
Vol. 17, no. 3
pp. 222 – 8

Abstract

Read online

Latar belakang. Pemberian cairan resusitasi pada syok akan memengaruhi status asam basa tubuh melalui pengaruhnya terhadap strong ion difference (SID) berdasarkan teori Stewart. Normal salin (NS) dan ringer laktat sering digunakan sebagai cairan resusitasi namun terdapat kekhawatiran bahwa penggunaan NS dapat menyebabkan asidosis hiperkloremik dan masalah ini belum banyak diteliti pada anak. Tujuan. Membandingkan perubahan SID dan pH plasma setelah pemberian cairan RL dan NS pada syok. Metode. Dilakukan uji klinik terbuka acak terkontrol di UPIA RSMH bulan Juli 2014 sampai Maret 2015. Randomisasi blok dilakukan pada 44 subjek penelitian rentang usia 2 bulan sampai 14 tahun. Hasil. Terdapat 23 subjek pada kelompok RL dan 21 pada kelompok NS. Pada kelompok RL, rerata SID dan pH setelah resusitasi tidak mengalami perubahan bermakna (SID 32,96±5,26 menjadi 32,32±6,34 mEq/L, p=0,089; pH 7,40 menjadi 7,42 dengan p=0,346). Pada kelompok NS (SID 34,44±8,1 menjadi 32,4±7,24 mEq/L, p=0,354; pH 7,290 menjadi 7,345 dengan p=0,434). Antara kelompok RL dan NS, tidak ditemukan perbedaan bermakna dalam rerata selisih SID (􀀧SID RL -1,22 mEq/L dan NS -1,97 mEq/L dengan p=0,177) dan pH (􀀧pH RL 0,013±0,088 dan NS 0,032±0,11 dengan p=0,534). Ditemukan penurunan bermakna kadar kalium pada kelompok NS setelah resusitasi (4,32±1,05 menjadi 3,73 ± 1,06 mEq/L, p=0,032). Kesimpulan. Resusitasi cairan dengan RL dan NS memberikan perubahan SID dan pH yang tidak berbeda pada kasus syok anak di unit perawatan intensif anak.

Keywords