Jurnal Ilmu Lingkungan (Aug 2021)

Analisis Perubahan Penutupan Lahan dan Potensi Karbon di Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan, Aceh Indonesia

  • Rahmat Fadhli,
  • Sugianto Sugianto,
  • Syakur Syakur

DOI
https://doi.org/10.14710/jil.19.2.450-458
Journal volume & issue
Vol. 19, no. 2
pp. 450 – 458

Abstract

Read online

Perubahan penutupan lahan merupakan sektor penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar, termasuk di dalamnya adalah pemanfaatan lahan. Analisis tutupan lahan menjadi bagian penting dalam menentukan jumlah potensi karbon yang tersedia. Penelitian bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan dari tahun 2003 hingga 2018 dan menghitung potensi karbon di Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan dengan luas objek penelitian 6.215 ha. Penelitian dilaksanakan selama 5 (lima) bulan. Penelitian ini menggunakan metode stock difference, yaitu metode perhitungan luas tutupan lahan dan stok karbon pada dua titik waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan luas tertinggi tahun 2018 seluas 263 ha dan terendah tahun 2009 seluas 108 ha. Lahan terbuka meningkat seluas 100 ha, pemukiman 81 ha, semak belukar 65 ha, pertanian lahan kering campur semak 32 ha. Sementara hutan lahan kering sekunder menurun 79 ha, hutan tanaman 76 ha, savanna 21 ha dan pertanian lahan kering 103 ha. Selama kurun waktu 15 tahun berdasarkan kelas penutupan lahan, cadangan karbon tertinggi pada tahun 2003 sebesar 656.053 ton, terendah tahun 2012 sebesar 620.992 ton. Laju serapan karbon tertinggi pada periode tahun 2015-2018 sebesar 94.615 ton CO2 dan terendah pada periode tahun 2009-2012 sebesar 1.981 ton CO2. Laju emisi tertinggi pada periode tahun 2003-2006 sebesar 79.559 ton CO2 dan terendah periode tahun 2006-2009 sebesar 9.069 ton CO2. Peningkatan serapan karbon diakibatkan oleh meningkatnya luas tutupan lahan pada hutan lahan kering sekunder dan adanya pemanfaatan lahan untuk pertanian lahan kering campur semak. ABSTRACT Changes in land cover are the largest contributor to greenhouse gas emissions, including land use. Land cover analysis is an important part in determining the potential amount of carbon available. The study aims to analyze changes in land cover from 2003 to 2018 and calculating the carbon potential in the Pocut Meurah Intan Forest Park with a research object area of 6,215 ha. The research was conducted for 5 (five) months. This research uses the stock difference method, namely the method of calculating land cover area dan stok karbon pada dua titik waktu. The results showed that the highest area change in 2018 was 263 ha and the lowest was in 2009 at 108 ha. Open land increased by 100 ha, settlement 81 ha, scrub 65 ha, dry land agriculture mixed with shrubs 32 ha. Meanwhile, secondary dry land forest decreased by 79 ha, plantation forest 76 ha, savanna 21 ha and dry land agriculture 103 ha. Over a 15 year period based on land cover class, the highest carbon stock in 2003 was 656,053 tons, the lowest was in 2012 at 620,992 tons. The highest carbon absorption rate in the 2015-2018 period was 94,615 tons of CO2 and the lowest was in the 2009-2012 period of 1,981 tons of CO2. The highest emission rate in the 2003-2006 period was 79,559 tonnes of CO2 and the lowest for the 2006-2009 period was 9,069 tonnes of CO2. The increase in carbon sequestration is caused by the increase in land cover in secondary dryland forest and the use of land for mixed dry land agriculture.