Majalah Geografi Indonesia (Dec 2017)

Analisis Kandungan Bakteri Fecal Coliform pada Sungai Kuin Kota Banjarmasin

  • Deasy Ari Santy,
  • Sidharta Adyatma,
  • Nurul Huda

DOI
https://doi.org/10.22146/mgi.26551
Journal volume & issue
Vol. 31, no. 2
pp. 51 – 60

Abstract

Read online

ABSTRAK Sungai Kuin merupakan anak Sungai Martapura yang yang bermuara di Sungai Barito. Sungai ini terdapat di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kejadian diare tertinggi di Kota Banjarmasin terjadi di bantaran Sungai Kuin, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai kandungan bakteri fecal coliform pada sungai ini. Penelitian ini bertujuan menganalisis jumlah kandungan bakteri fecal coliform di Sungai Kuin dan menganalisis cara mengatasi penurunan kualitas air Sungai Kuin akibat keberadaan bakteri fecal coliform. Data diambil sepanjang Sungai Kuin dengan panjang 3.909,00 m yang terbagi menjadi 20 segmen (10 segmen berada di bagian kanan sungai dan 10 segmen berada di bagian kiri sungai). Pembagian segmen berdasarkan panjang sungai per 390 meter, dengan sampel sebanyak 5 segmen yang mewakili segmen lainnya. Teknik analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan hasil uji laboratorium, perbandingan terhadap Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No 5 tahun 2007 dan referensi dari katalog informasi pilihan jamban sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air Sungai Kuin adalah berwarna kecoklatan, dan terkadang tercium bau terutama pada saat hujan turun. Jumlah rerata kandungan bakteri fecal coliform di Sungai Kuin adalah 210/100 ml pada saat pasang naik dan 780/100 ml pada saat pasang surut. Kualitas air Sungai Kuin tidak tidak memenuhi baku mutu air minum karena kandungan bakteri fecal coliform berada di atas baku mutu 100/100 ml. Penurunan kualitas air Sungai Kuin dapat dilakukan dengan pembangunan jamban yang sesuai dengan lingkungan perairan pasang surut. ABSTRACT Kuin River is a tributary of Martapura River, which flows into Barito River. It traverses Banjarmasin City, South Kalimantan Province. The highest diarrhea incidence in this city was found in the banks of Kuin River. Therefore, this research, focusing on fecal coliform bacteria in Kuin River, becomes necessary. Aside from analyzing the concentration of fecal coliform, it aimed to determine the strategies for dealing with the resultant water quality deterioration. The research data was obtained directly from Kuin River, i.e., 3.909 m in length. The river was divided into 20 segments (10 segments on each side of the river); hence, the length of each segment was 390 m. Afterwards, five segments were selected to represent the river. The research used laboratory analysis and, then, compared the analysis results with the Governor Regulation No. 5/2007 and other references, i.e., selected catalogs containing information of healthy lavatories. The results showed that the physical appearance of Kuin River included brownish color and foul-smelling water, especially during rainfall. The average concentration of fecal coliform bacteria in Kuin River was 210/100 ml during high tides and 780/100 ml during low tides. The water quality did not meet the standard for drinking water because the bacteria found in the river was above the allowed concentration, i.e., 100/100 ml. Water quality deterioration can be decelerated by constructing lavatories that are suitable for tidal environment.

Keywords