Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia (Dec 2016)
Effects of Population Density and Host Availability on The Migration Process of Brown Planthopper Fed Using Susceptible and Resistant Rice Varieties
Abstract
Brown planthopper, Nilaparvata lugens Stal. (Hemiptera: Delphacidae), is an important pest of rice. This pest can cause hopperburn and field failure. This research aimed to determine the effects of population density and host availability on migration of N. lugens. The criteria used to justify the effects of host availability and population density on migration of N. lugens were based the hardness and tannin tests of the rice stems, fecundity of N. lugens, and the life cycle of N. lugens. The research was conducted under the temperature of 29.42°C with relative humidity of 61% and Light 12: Dark 12 times, using ten pairs of N. lugens brachypterous (F0 constant) and then was added with five male adults on fifth days after the first infestation (F0 changed). The varieties used were IR64, as a resistant variety, and Ketan Lusi, as a susceptible variety. The results showed that the adding of the macropterous males did not affect the number of macropterous, because of that has been preplanned by the F0. Therefore, the percentage of existing macropterous was 51−52%. INTISARI Wereng Batang Cokelat (WBC) merupakan salah satu hama tanaman padi yang sangat penting. Kerusakan parah dapat menyebabkan hopperburn dan puso (gagal panen). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kepadatan populasi dan tanaman inang sebagai tempat migrasi WBC. Parameter yang dikaji untuk mengetahui pengaruh kepadatan populasi WBC dan tanaman inang tempat migrasi WBC berdasarkan tingkat kekerasan dan kandungan tanin batang tanaman padi, fekunditas WBC, dan siklus hidup WBC. Penelitian ini dilakukan pada temperatur 29.42˚C dengan kelembapan relatif 61% dan durasi siang hari 12 jam: durasi malam hari 12 jam. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan 10 pasang imago WBC brakhiptera (F0 konstan), kemudian dilakukan penambahan 5 ekor imago jantan pada hari kelima setelah infestasi awal (F0 diubah). Varietas padi yang digunakan yaitu padi varietas IR64 sebagai varietas tahan dan ketan Lusi sebagai varietas rentan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan imago jantan makroptera tidak berpengaruh terhadap jumlah keturunan makroptera yang dihasilkan, karena imago (F0) telah merencanakan terlebih dahulu keturunan yang akan dihasilkan. Oleh karena itu, persentase terbentuk keturunan imago makroptera berkisar antara 51−52%.
Keywords