Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (May 2022)

Gambaran Sensitivitas Bakteri Penghasil Enzim Esbl terhadap Beberapa Antimikroba di RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2018-2019

  • Muhamad Fadil,
  • Roslaili Rasyid,
  • Muhammad Hidayat

DOI
https://doi.org/10.25077/jikesi.v2i2.448
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 2
pp. 87 – 94

Abstract

Read online

Latar Belakang. Extended spectrum beta-lactamase (ESBL) adalah enzim yang diproduksi oleh bakteri tertentu yang mampu menghidrolisis penisilin, sefalosporin generasi 1,2,3 dan aztreonam. Antimikroba golongan beta-laktam merupakan salah satu antimikroba yang paling sering diresepkan. Resistansi yang disebabkan oleh enzim ESBL berakibat cukup signifikan terhadap pengobatan penyakit infeksi. Bakteri penghasil ESBL juga sering menunjukkan resistansi pada obat lain. Objektif. Untuk mengetahui gambaran sensitivitas bakteri penghasil enzim ESBL terhadap beberapa antimikroba di RSUP dr. M. Djamil Padang pada periode 2018-2019. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif pada hasil uji sensitivitas bakteri penghasil enzim ESBL terhadap beberapa antimikroba menggunakan alat VITEK-2 yang diidentifikasi dari spesimen pasien di RSUP dr. M. Djamil Padang periode 2018-2019. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling menggunakan data hasil uji sensitivitas bakteri menggunakan alat VITEK-2. Hasil. Hasil penelitin ini ditemukan 2,855 bakteri penghasil enzim ESBL. Prevalensi terbanyak adalah Klebsiella sp dengan total 974 bakteri (34.1%), diikuti oleh E.coli dengan total 636 bakteri (22.3%) dan Acinetobacter sp dengan total 627 bakteri (22%). Setiap bakteri memiliki gambaran sensitivitas berbeda terhadap beberapa obat antimikroba. Obat-obat yang memiliki sensitivitas yang masih baik adalah karbapenem, amikasin, tigesiklin dan kombinasi β-laktam/β-laktamase inhibitor namun sudah mengalami penurunan sensitivitas pada bakteri grup tertentu. Pada bakteri grup falavobacterium hanya menunjukan sensitivitas yang baik terhadap obat siprofloksasin. Kesimpulan. Obat-obat yang memiliki sensitivitas yang masih baik adalah karbapenem, amikasin, tigesiklin dan kombinasi β-laktam/β-laktamase inhibitor. Background. Extended spectrum beta-lactamases (ESBLs) are defined as enzymes produced by certain bacteria that are able to hydrolyze penicillins, cephalosporins and aztreonam. The beta-lactam antimicrobials are one of the most commonly prescribed antimicrobials. The resistance caused by Extended spectrum beta-lactamases enzyme has a significant effect on the treatment of infectious diseases. ESBL-producing bacteria also frequently show resistance to other drugs. Objective. To describe the sensitivity of ESBL producing bacteria to several antimicrobials in dr. M. Djamil hospital Padang on 2018-2019. Methods. This research was a descriptive study with a retrospective approach in the results of the sensitivity test of ESBL producing bacteria to several antimicrobials using the VITEK-2 tool that was identified from patient specimens at dr. M. Djamil hospital Padang on 2018-2019. The samples were taken using total sampling technique uses the test results of bacterial sensitivity data using the VITEK-2 tool. Results. The results of this research found 2,855 ESBL producing bacteria. The highest prevalence was Klebsiella sp with a total of 974 bacteria (34.1%), followed by E. coli with a total of 636 bacteria (22.3%) and Acinetobacter sp with a total of 627 bacteria (22%). Each bacterium has a different pattern of sensitivity to several antimicrobial drugs. Drugs that have good sensitivity are carbapenem, amikacin, tigecycline and a combination of β-lactam / β-lactamase inhibitors but have decreased sensitivity in certain groups of bacteria. The falavobacterium group bacteria only showed good sensitivity to the ciprofloxacin. Conclusion. Drugs that have good sensitivity are carbapenem, amikacin, tigecycline and a combination of β-lactam / β-lactamase inhibitors.

Keywords