Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya (Jul 2022)
BEHAVIORISME DALAM PEMBELAJARAN IPS BERBASIS MULTIKULTURAL BUDAYA LOKAL DI KLATEN: YAQOWIYU DAN SADRANAN
Abstract
Multikultural budaya perlu diterapkan pada peserta didik di sekolah sehingga peserta didik tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan dan hasil dari belajarnya saja, tetapi juga proses dalam memahami materi yang disampaikan, yaitu dengan teori belajar behaviorisme. Teori behaviorisme menekankan adanya hubungan yang terjadi antara stimulus dengan respon yangs ecara umum dapat dikatakan memiliki arti penting bagi peserta didik untuk meraih keberhasilan belajar.. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka, dengan menggunakan berbagai sumber literatur, baik buku-buku maupun jurnal-jurnal yang ada di internet, dikarenakan situasi pandemi Covid-19 saat ini. Dalam penelitian ini diambil contoh budaya lokal Kabupaten Klaten, yaitu Yaqowiyu yang dilakukan setiap satu tahun sekali pada hari Jumat pertengahan bulan Sapar dan Sadranan yang dilaksanakan satu tahun sekali setiap tanggal 24 ruwah menjelang bulan puasa; kedua budaya tersebut sudah cukup dikenal masyarakat luas. Dari pembelajaran dengan menerapkan teori behavioristik di sekolah dapat ditarik nilai multikultural yang ada pada budaya lokal tersebut, diantaranya: nilai religius, nilai gotong royong, nilai toleransi, nilai kepedulian, dan nilai santun. Multicultural culture needs to be applied to students in schools so that students not only get knowledge and the results of their learning, but also the process of understanding the material presented, namely the behaviorism learning theory. The theory of behaviorism emphasizes the relationship that occurs between stimulus and response which in general can be said to have an important meaning for students to achieve learning success. This study uses the literature study method, using various literature sources, both books and journals. is on the internet, due to the current Covid-19 pandemic situation. In this study, the local culture of Klaten Regency was taken, namely Yaqowiyu which is done once a year on the mid-Friday of the month of Sapar and Sadranan which is held once a year every 24 days before the fasting month; both cultures are well known to the wider community. From learning by applying behavioristic theory in schools, the multicultural values that exist in the local culture can be drawn, including: religious values, mutual cooperation values, tolerance values, caring values, and polite values.
Keywords