Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan (Jun 2024)

Ketakutan terhadap Kematian Sebagai Konstituen Spiritualitas Kristen yang Autentik Menurut Eksistensialisme Søren Kierkegaard

  • Abe FFB Loupatty

DOI
https://doi.org/10.36421/veritas.v23i1.651
Journal volume & issue
Vol. 23, no. 1

Abstract

Read online

Kematian dapat menimbulkan kengerian pada diri manusia kendati ia meyakini afterlife seperti dalam keyakinan Kristen. Kengerian terhadap kematian mendorong manusia untuk memperjuangkan kehidupan yang bersifat temporal. Ketakutan terhadap kematian (fear of death) juga menyadarkan manusia akan kefanaannya, sehingga memiliki kegentaran yang mendorongnya bertakzim dan bergantung kepada Tuhan. Makalah ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa fear of death merupakan konstituen dari spiritualitas Kristen yang autentik menurut Eksistensialisme Søren Kierkegaard. Untuk itu, makalah ini akan memaparkan paradoks relasi manusia dengan hal-hal finite dalam konsep Kierkegaard mengenai iman yang terdiri atas gerakan ganda resignation dan repetition. Dalam konsep iman menurut Kierkegaard, terdapat paradoks dalam relasi manusia dengan hal-hal yang bersifat finite, di mana ia melepas (resignation) sekaligus mengharapkan kembali (repetition) relasi tersebut secara bersamaan. Dalam paradoksikal ini, fear of death membentuk spiritualitas yang autentik, sebab kematian menjadi agen yang mengakhiri relasi tersebut. Dalam spiritualitas tersebut, fear of death hadir bersama rasa syukur kepada Tuhan atas relasi dalam kehidupan temporal yang rapuh. Fear of death menunjukkan ketulusan kasih kepada Tuhan yang diekspresikan dalam relasi manusia dengan hal-hal yang finite. Spiritualitas ini memampukan manusia untuk berbahagia dengan kerapuhan kehidupan temporal. Perasaan takut dan bahagia hadir dalam gerakan ganda terhadap hal-hal finite yang terjadi dalam iman, sehingga menghasilkan paradoks emosi pada sikap manusia terhadap kerapuhan relasi yang finite tersebut. Dengan demikian, sebagai pergumulan eksistensial, fear of death merupakan konstituen dari spiritualitas autentik yang dinyatakan dalam relasi dengan Tuhan, sesama, dan relasi lainnya di dalam kehidupan temporal.

Keywords