Kembara: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (Apr 2020)
Nilai antikorupsi dalam buku cerita bergambar “Peternakan Kakek Tulus” dan “Byur!” terbitan komisi pemberantasan korupsi (kajian semiotika)
Abstract
Pendidikan nilai antikorupsi sebagai bagian dari pendidikan karakter. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan mendapat pemahaman yang mendalam tentang nilai antikorupsi berdasarkan kajian semiotika yang terkandung dalam buku cerita bergambar “Peternakan Kakek Tulus dan Byur!” terbitan KPK. Buku cerita bergambar “Peternakan Kakek Tulus dan Byur!” merupakan buku cerita bergambar yang ditulis dan dipublikasi untuk dijadikan sebagai bahan ajar maupun media dalam menanamkan pendidikan nilai antikorupsi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan berupa resensi-resensi yang berkaitan tentang nilai antikorupsi dalam buku cerita bergambar “Peternakan Kakek Tulus dan Byur!” terbitan KPK. Hasil penelitian ditemukan 18 leksia, 8 nilai antikorupsi; (1) kerja keras, (2) adil, (3) peduli, (4) jujur, (5) berani, (6) displin, (7) sederhana, dan (8) tanggung jawab, serta lima kode pembacaan yaitu, (1) kode teka-teki, (2) kode konotatif, (3) kode simbolis, (4) kode aksian, dan (5) kode kultural atau budaya. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa dua buku cerita bergambar terbitan KPK mengandung nilai antikorupsi berdasarkan leksia-leksia yang ditinjau melalui kode pembacaan Barthes dan tidak ditemukan satu nilai antikorupsi yaitu nilai mandiri.
Keywords