Logista: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Jun 2020)
PEMELIHARAAN IKAN PATIN (Pangasius sp.) DENGAN PEMBERIAN PAKAN TAMBAHAN DI DESA PULAU SEMAMBU, KECAMATAN INDRALAYA UTARA, KABUPATEN OGAN ILIR
Abstract
Desa Pulau Semambu merupakan suatu desa yang terdapat di Kabupaten Ogan Ilir yang memiliki potensial untuk dilakukan pengembangan bidang perikanan terutama dibidang budidaya ikan perairan tawar. Permasalahan dihadapi oleh pembudidaya ikan yang menjadi mitra adalah tingginya harga pakan di pasar sehingga menyebabkan keuntungan yang diperoleh oleh mitra rendah. Hal ini mendorong tim pelaksana untuk menginisiasi untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dengan membuat pakan tambahan. Pakan tambahan merupakan pakan yang diberikan selain pakan utama berupa pelet. Salah satu bahan yang dapat digunakan antara lain dedak dan ampas tahu. Penggunaan pakan tambahan berupa fermentasi dedak dengan ampas tahu diharapkan dapat mengurangi penggunaan pakan komersial sehingga dapat mengurangi penggunaan pakan komersil dan menghasilkan pertumbuhan ikan yang tinggi. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: (1) Tahap persiapan, (2) Tahap sosialisasi atau penyuluhan dan pelatihan pembuatan pakan tambahan, (3) Tahap monitoring dan evaluasi dengan pendampingan teknis pemeliharaan ikan di lokasi mitra oleh mahasiswa praktek lapang. Berdasarkan hasil yang diperoleh, kelompok pembudidaya sangat antusias mengikuti kegiatan penyuluhan dan secara aktif mengajukan pertanyaan pada sesi diskusi. Berdasarkan dempot yang dilakukan diperoleh bahwa ikan yang diberikan pakan tambahan menghasilkan pertumbuhan bobot dan panjang mutlak serta efisiensi pakan ikan patin yang tinggi yaitu sebesar masing-masing sebesar 6,7 g, 5,2 cm dan 133,0 %. Hal ini membuktikan bahwa pakan tambahan berupa fermentasi dedak dengan ampas tahu dapat diterapkan dalam budidaya ikan patin. Kata kunci: Pakan tambahan, Ikan patin, Desa Pulau Semambu ABSTRACT Pulau Semambu Village located in Ogan Ilir Regency has the potential to be developed in the fisheries, especially in the freshwater fish farming. The problem faced by fish farmers who are partners is the high price of feed in the market, which causes the lowly profits obtained by the partners. This prompted the implementation team to initiate to help solve the problem by making additional feed. Additional food is feed given in addition to the main feed in the form of pellets. One ingredient that can be used namely bran and tofu dregs. The use of additional feed form of bran fermentation with tofu waste is expected to reduce the use of commercial feed. The service activities were carried out through several stages: (1) Preparation stage, (2) Counseling and training stage for making additional feed, (3) The monitoring and evaluation phase was carried out with a demonstration plot of technical assistance in maintaining fish at a partner location by field practice students. Based on the results obtained, the group of farmers is very enthusiastic about participating in the extension activities and actively asking questions at the discussion session. Based on the demonstration plot that was obtained that the fish which were given additional feed produced growth and efficiency of high catfish feed that for each of 6.7 g, 5.2 cm and 133.0%. This proves that additional feed form bran fermentation with tofu waste can be applied in catfish culture. Keywords: Supplementary feed, Catfish, Pulau Semambu Village