Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling (Aug 2022)

Construction of Tudang Sipulung as A Group Counseling Strategy for Bugis Adolescents in The Perspective of KIPAS Counseling Model

  • Aswar Aswar,
  • Edil Wijaya Nur,
  • M. Amirullah,
  • Fitriana Fitriana

DOI
https://doi.org/10.17977/um001v7i32022p123-137
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 3
pp. 123 – 137

Abstract

Read online

Abstract: The purpose of this article is to describe the existence of Tudang Sipulung for group guidance that used KIPAS Counseling for the Bugis Youth at Senior High School at Sidrap. This research used a qualitative approach with Triple Hermeneutic Analysis method. The data collection technique are Interview and literature studies as well as data validation which is achieved through data triangulation. The subjects of this study were four people, two people from public figure (culturalists) and two people from students (Bugis youth). The results showed that Tudang Sipulung is the ancestral heritage of the Sidrap’s Bugis Society which contains positive values in the deliberation to reach consensus. In the practice of guidance and counseling, Tudang Sipulung can be constructed and implemented as group guidance in the perspective of the KIPAS counseling model in serving the counselee or Bugis Youth. The cultural values of Tudang Sipulung that can be integrated with the KIPAS model counseling include the counselor’s self-positioning, discussion themes, attitude, and positive thinking techniques, as well as the special technique of KIPAS is KaDo-MUDAH, and up to the steps of the KIPAS Counseling model Abstrak: Kajian ini berupaya untuk mendeskripsikan eksistensi Tudang Sipulung sebagai sarana bimbingan kelompok dalam kerangka acuan konseling model KIPAS (Konseling Intensif dan Progresif yang Adaptif terhadap Struktur) terhadap Remaja Bugis sekolah menengah atas di Kab. Sidenreng Rappang. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian AHB (analisis hermeneutika bersusun). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan studi kepustakaan, serta pengabsahan data ditempuh melalui triangulasi data. Pada penelitian ini, subjek berjumlah 4 orang, 2 orang dari kalangan tokoh masyarakat (budayawan) dan 2 orang dari kalangan siswa (remaja Bugis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tudang Sipulung merupakan warisan tradisi leluhur masyarakat Bugis Sidenreng Rappang (Sidrap) yang mengandung nilai-nilai positif dalam bentuk wahana kelompok ketika hendak membicarakan suatu hal yang perlu untuk disepakati secara bersama-sama. Pada praksis bimbingan dan konseling, Tudang Sipulung dapat dikonstruksi dan diimplementasikan sebagai strategi bimbingan kelompok dalam perspektif konseling model KIPAS dalam melayani konseli atau remaja yang berlatar suku Bugis. Adapun nilai-nilai budaya Tudang Sipulung yang dapat diintegrasikan dengan konseling model KIPAS meliputi pemosisian diri konselor, tema bahasan, teknik-teknik bersikap dan berpikir positif serta teknik khusus KaDo-MUDAH, hingga langkah-langkah konseling model KIPAS.

Keywords