Jurnal Serambi Engineering (Oct 2022)

Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Bantaran Sungai Cikapundung Kelurahan Maleer

  • Noor Biadinanti Putri Tiaraningrum,
  • Yulianti Pratama

DOI
https://doi.org/10.32672/jse.v7i4.4883
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 4

Abstract

Read online

Sungai Cikapundung merupakan salah satu sungai yang berada di Kota Bandung yang saat ini sudah dipadati pemukiman dengan jumlah penduduk 750.559 jiwa. Sungai Cikapundung memiliki panjang aliran sungai sebesar 28 km yang melintasi 11 kecamatan di tiga kabupaten atau kota, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat. Salah satu kecamatan di Kota Bandung yang dialiri oleh Sungai Cikapundung adalah Kecamatan Batunungal yang memiliki 8 kelurahan, salah satunya yaitu Kelurahan Maleer. Kelurahan Maleer memiliki total jumlah penduduk sebanyak 16.770 jiwa pada tahun 2021 dengan kepadatan penduduk sebesar 393 jiwa/Ha. Berdasarkan SNI 03-1733-2004 Kelurahan Maleer masuk ke dalam klasifikasi kawasan berdasarkan kepadatan penduduk tinggi yaitu 201-400 jiwa/Ha. Selain itu, berdasarkan dokumen Rencana Induk Sistem Pengelolaan Sampah Kota Bandung tahun 2017-2037, Kelurahan Maleer juga merupakan kawasan zona prioritas pertama dalam penanganan sampah. hal ini terkait peningkatan jumlah penduduk di Kelurahan Maleer yang akan mempengaruhi timbulan, volume dan jenis sampah yang dihasilkan. Kegiatan membuang sampah ke sungai akan berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, estetika lingkungan di sepanjang aliran sungai dan sanitasi yang buruk, sehingga peran serta masyarakat sangat penting dalam pengelolaan sampah terutama di daerah bantaran Sungai Kelurahan Maleer. Peran serta masyarakat yang dapat dilakukan dalam pengelolaan sampah yaitu menjaga kebersihan lingkungan, pengurangan sampah, pemberian usul dan saran suatu kegiatan. Keinginan masyarakat yang bersedia berperan aktif dalam pengelolaan sampah sebesar 19%. Namun ada juga masyarakat yang ingin ikut berpastisipasi namun tidak berperan aktif pada kategori low income 16%, kategori middle income 22% dan kategori high income sebesar 16%. Pengurangan sampah terbagi ke dalam dua skenario, dimana pengurangan sampah pada skenario I sebesar 19,50% dan pengurangan sampah pada skenario II sebesar 30%.

Keywords