Ranah: Jurnal Kajian Bahasa (Dec 2021)

Ekspresi Tutur Konstatif ‘Silang Ide’ dalam Dialog Mata Najwa

  • Moh. Badrih

DOI
https://doi.org/10.26499/rnh.v10i2.4188
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 2

Abstract

Read online

In speech, there is verbal complexity in the form of sentences that have the characteristics of continuity, coherence, and according to context. Verbal complexity is used to describe the reality that is observed and felt by the speaker. The problem in this study examines how the ideational constative utterance crosses ideas with factual constative utterances, how the ideational constative utterance crosses ideas with ideational constative utterances, and how is factual constative utterances which crosses ideas with ideational constative speeches. The method used in this study was descriptive qualitative with pragmatic analysis. The data are in the form of words, phrases, and sentences contained in the Mata Najwa dialogue 'Suddenly a Presidential Candidate'. Collecting data using the ‘simak, bebas, libat, cakap’ (SBLC). The data analysis technique uses three components, namely data reduction, data display, and drawing conclusions. The result of this research is that the meaning and intent behind the cross-idea constative speech. The 'ideational - factual' speech occurs in assertive and disentive constative speech. Speech 'ideational - ideational' occurs in retrodictive constative speech. 'Factual - ideational' utterances occur in ascriptive and retractive constative utterances. Abstrak Dalam tuturan terdapat kompleksitas verbal berupa kalimat yang memiliki karakteristik kontinuitas, koheren, dan sesuai dengan konteks. Kompleksitas verbal tersebut digunakan untuk mengambarkan realitas yang diamati dan dirasakan oleh penutur. Masalah dalam penelitian ini mengkaji bagaimanakah tuturan konstatif ideasional yang bersilang ide dengan tuturan konstatif faktual, bagaimanakah tuturan konstatif ideasional yang bersilang ide dengan tuturan konstatif Ideasional, dan bagaimanakah tuturan konstatif faktual yang bersilang ide dengan tuturan konstatif Ideasional. Oleh karena itu, tujuan kajian ini ialah mendeskripsikan makna dan maksud dibalik tuturan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif deskriptif dengan analisis Pragmatik. Data berupa kata, frasa, dan kalimat yang terdapat dalam dialog Mata Najwa ‘Mendadak Capres’. Pengumpulan data menggunakan Simak Bebas Libat Cakap (SLBC). Teknik analisis data menggunakan tiga komponen yaitu reduksi data, tampilan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil peneltian ini ialah ditemukan makna dan maksud dibalik tuturan konstatif silang ide. Tuturan ‘ideasional – faktual’ terjadi pada tuturan konstatif asertif dan disentif. Tuturan ‘ideasional – ideasional’ terjadi pada tuturan konstatif retrodiktif. Tuturan ‘faktual – ideasional’ terjadi pada tuturan konstatif askriptif dan retraktif.

Keywords