Ranah: Jurnal Kajian Bahasa (Dec 2022)
Bahasa Informal dalam WhatsApp Grup sebagai Sarana Pemerolehan Bahasa Bagi Pemelajar BIPA di Indonesia
Abstract
One of the current means of communication that students widely use is WhatsApp (WA), and in communicating, they often use non-standard language. This paper identifies 1) non-standard words, affixes, phrases, and rephrases with their abbreviations, 2) slang vocabulary and its abbreviations, and 3) regional and foreign vocabularies often obtained by BIPA students in WA and their abbreviations. This analytical descriptive research method analyzes slang, foreign, regional, and abbreviations obtained through WA. The informants are KNB students from the 2018/2019 class, totaling six people. The data collection technique was that they sent conversations in WA groups for two days, 18-19 June 2019, and wrote down the words they had just obtained. As a result, 1) standard-non-standard root words, affixes, and abbreviated phrases are in 7 forms, while repeated words are in two forms; 2) the slang vocabulary obtained is in the form of phonemes, abbreviations, and acronyms; 3) foreign, regional, and mixed vocabulary obtained in 5 forms and there are original forms. In conclusion, the language obtained by BIPA students is not only found in slang but also in regional and foreign expressions. The research implication is that the WA group can be a means of acquiring a non-formal variety of Indonesian for international students. Abstrak Salah satu sarana berkomunikasi saat ini yang banyak digunakan oleh mahasiswa adalah WhatsApp (WA) dan dalam berkomunikasi mereka sering menggunakan bahasa tidak baku. Tulisan ini mengidentifikasi 1) kata-kata baku-nonbaku, kata berimbuhan, frasa, dan kata ulang dengan penyingkatannya; 2) kosakata gaul dan penyingkatannya, dan 3) kosakata daerah serta asing yang sering diperoleh pemelajar BIPA dalam ber-WA serta penyingkatannya. Metode penelitian ini deskriptif analitis dengan menganalisis kata gaul, asing, daerah, dan singkatan yang diperolehnya melalui WA. Informan adalah mahasiswa KNB angkatan 2018/2019 yang berjumlah 6 orang. Teknik pengumpulan data adalah mereka mengirimkan percakapan dalam grup WA selama dua hari, 18-19 Juni 2019 serta menuliskan kata-kata yang baru mereka peroleh. Hasilnya, 1) kata dasar baku-nonbaku, kata berimbuhan, dan frasa yang disingkat ada dalam 7 bentuk, sedangkan kata ulang dalam dua bentuk; 2) kosakata gaul yang diperoleh ada berupa fonem-fonetik, singkatan, akronim; 3) kosakata asing, daerah, dan campuran yang diperoleh ada dalam 5 bentuk dan ada bentuk aslinya. Simpulan, bahasa yang diperoleh pemelajar BIPA tidak hanya ditemukan bahasa gaul, tetapi juga ungkapan daerah dan asing. Implikasi penelitian adalah grup WA dapat menjadi sarana pemerolehan bahasa Indonesia ragam nonformal bagi mahasiswa asing.
Keywords