Warta LPM (Mar 2021)
Rebranding Koperasi Intako Melalui Program Redecor Showroom dan Pemberdayaan Digital Marketing
Abstract
Koperasi INTAKO (Industri Tas dan Koper) merupakan industri kecil yang juga rumah bagi para perajin kulit di Tanggulangin. Sejak terjadinya lumpur Lapindo tahun 2006, industri ini sempat gulung tikar. Banyak perajin yang beralih menjadi buruh pabrik. Kondisi INTAKO mengalami krisis, dikarenakan berkurangnya jumlah perajin dan sedikitnya pembeli. Tak hanya itu, rintangan juga datang dari semakin ketatnya persaingan pasar, terutama pada industri tas. Rintangan dari gelombang barang impor yang murah menjadi pesaing utama bagi perajin di kawasan selatan Sidoarjo ini. Awal tahun 2017, INTAKO mulai berkembang kembali. Para pengurus membuat program yang menarik jumlah pembeli dan membenahi internal. Guna mendukung usaha ini, Universitas Bhayangkara melakukan KKN Tematik di INTAKO. Program yang dilakukan adalah melakukan rebranding berupa mendekor ulang showroom tas, penambahan komponen pendukung untuk display produk serta memberdayakan digital marketing melalui pembuatan akun Instagram beserta konten foto produk. Program ini bertujuan agar meningkatkat branding INTAKO dengan menghasilkan showroom disertai spot foto yang iconic dan meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada pengurus serta karyawan INTAKO tentang pentingnya penggunaan sosial media sebagai platform untuk promosi dan meningkatkan penjualan produk. Ada 3 tahap yang dilakukan, yaitu mendekorasi penempatan produk unggulan dari perajin, mengoptimalkan digital marketing melalui pengambilan foto produk, dan pembuatan akun Instagram. Hasil yang didapat, saat ini INTAKO sudah memiliki showroom khusus produk baru dan produk unggulan dan memiliki database digital mengenai foto-foto produk. Media promosi digital ini akan menambah peningkatan jumlah penjualan produk tas kulit dan membuat masyarakat lebih mengenal industri tas dan koper di Tanggulangin, Sidoarjo ini.
Keywords