Jurnal Energi Dan Manufaktur (Jun 2019)
Kekuatan Tarik dan Lentur pada Material Komposit Berpenguat Serat Jelatang
Abstract
Material komposit telah dikembangkan sebagai material alternatif pengganti logam dan kayu. Komposit dari matrik epoksi dengan penguat serat alam sedang dikembangkan, karena serat sintetis sulit terurai secara alami. Komposit dengan penguat serat alam lebih ramah lingkungan. Tanaman jelatang (stinging nettle) merupakan tanaman yang memiliki serat pada kulit batang. Tanaman jelatang tumbuh di seluruh wilayah Indonesia yang beriklim sedang. Di Bali banyak tumbuh di daerah Pupuan-Tabanan. Sifat yang khusus dari serat jelatang adalah kuat dan ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik dan lentur komposit epoksi dengan penguat serat jelatang dengan fraksi volume 10%, 15%, dan 20% serat, perlakukan serat dengan NaOH 6% direndam selama 2 jam, panjang serat 5 mm dengan orientasi acak. Komposit dicetak dengan metode hand lay up. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah kekuatan tarik komposit mengalami kenaikan dengan bertambahnya fraksi serat. Nilai kekuatan lentur tertinggi didapatkan pada fraksi volume serat 20% sebesar 46,693 MPa. Composite material has been developed as an alternative material, it is substitute for metal and wood. Composites from epoxy with natural fiber reinforcement are being developed, because synthetic fibers are difficult to decompose naturally. Composite with natural fiber reinforcement is more environmentally friendly. Stinging nettles are plants that have fiber on the bark. Nettle plants grow in sub-district of Indonesia with temperate climates. In Bali many grow in the Pupuan-Tabanan area. The special properties of nettle fibers is strong and light. This study aims to determine the tensile and flexural strength of epoxy composites reinforcement nettle fibers with a volume fraction of fibers 10%, 15%, and 20%, treatment fibers with 6% NaOH, soaked for 2 hours, 5 mm fiber length with random orientation. Composites are product using the hand lay up method. The results obtained from this study are that the composite tensile strength increases with rise fiber fraction. The highest flexural strength value was obtained at 20% fiber fraction of 46.693 MPa.