Teknika (Mar 2017)

Pengaruh Abu Arang Sebagai Campuran Beton Ditinjau Dari Kuat Tekan

  • hani purwanti,
  • galih widyarini

DOI
https://doi.org/10.26623/teknika.v12i1.1188
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 1
pp. 16 – 20

Abstract

Read online

Abstract Cement which is the main ingredient in making concrete contains non-renewable natural ingredients, potassium silicate. This causes an increase in cement prices every year. In overcoming these problems, there needs to be a modification in concrete mixes that are more environmentally friendly. Mixtures that are able to reduce the need for cement and contain potassium silicate such as charcoal are selected in modified concrete mix material by reviewing compressive strength. The purpose of this study was to determine how much influence the composition of charcoal as a substitute for cement in the preparation of concrete material was observed from compressive strength. The composition of the cement mixture will be replaced with charcoal by 0%, 5% and 10% with concrete compressive strength which is expected to have K200 quality. The research method uses an experimental method for sampling data. There are 3 (three) specimens in each percentage of addition of charcoal. The results of concrete compressive strength with a concrete age of 7 days, 22 days and 28 days under normal conditions without mixture are 31 Mpa, 35 Mpa, and 38 Mpa. The compressive strength of concrete mixed with charcoal as much as 5% is 30 Mpa, 31 Mpa, 36 Mpa. In 10% charcoal mixed concrete is 20 MPa, 27 MPa, and 29 MPa. The results of the compressive strength of the three conditions each showed a decrease in the trend of concrete age 7 days, 21 days and 28 days. Even though the trend has decreased, the compressive strength of the concrete produced still meets K200. This shows that charcoal ash can be used as an alternative to a partial replacement of cement in the concrete mixture for K200 concrete quality. Abstrak Semen yang merupakan bahan utama pembuatan beton mengandung bahan dasar alam yang tidak dapat diperbarui yaitu kalium silikat. Hal ini menyebabkan adanya peningkatan harga semen setiap tahun. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, perlu adanya suatu modifikasi pada campuran beton yang lebih ramah lingkungan. Bahan campuran yang mampu mengurangi kebutuhan semen serta mengandung kalium silikat seperti abu arang dipilih dalam bahan campuran beton modifikasi dengan meninjau kuat tekan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komposisi abu arang sebagai pengganti semen dalam penyusunan material beton ditinjau dari kuat tekan. Adapun komposisi campuran semen yang akan digantikan dengan abu arang sebesar 0%, 5% dan 10% dengan kuat tekan beton yang diharapkan memiliki mutu K200. Adapun metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen untuk pengambilan sampel data. Terdapat masing – masing 3 (tiga) benda uji di setiap persentase penambahan abu arang.Hasil kuat tekan beton dengan usia beton 7 hari, 22 hari dan 28 hari dalam kondisi normal tanpa campuran adalah 31 Mpa, 35 Mpa, dan 38 Mpa. Kuat tekan beton yang dicampur abu arang sebanyak 5 % adalah 30 Mpa, 31 Mpa, 36 Mpa. Pada beton campuran abu arang 10% adalah 20 Mpa, 27 Mpa, dan 29 Mpa. Hasil kuat tekan dari ketiga kondisi tersebut masing – masing menunjukkan adanya penurunan trend dari usia beton 7 hari, 21 hari dan 28 hari. Walaupun trend mengalami penurunan, akan tetapi nilai kuat tekan beton yang dihasilkan masih memenuhi K200.Hal tersebut menunjukkan bahwa abu arang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti sebagian semen pada campuran beton untuk mutu beton K200.

Keywords