Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Mar 2022)

Akulturasi Kepemimpinan Transformasional Paulus dan Falsafah Pemimpin Negeri di Minahasa

  • Christar Arstilo Rumbay,
  • Wolter Weol,
  • Handreas Hartono,
  • Maria Magdalena,
  • Binsar Hutasoit

DOI
https://doi.org/10.30648/dun.v6i2.625
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 2
pp. 563 – 580

Abstract

Read online

Abstract. The encounter between religion and culture receives resistance as it is considered as the syncreticsm. Acculturation approach, however, offers alternative contribution to the tension of leadership with its cultural features. Paul transformational leadership and Minahasa leadership philosophy are two discussion materials that potentially could donate insight with acculturative construction. The research question that lead this work was how is Pauline transformational leadership and Minahasan leadership philosophy acculturative construction? This research attempted to see possibities that could be an alternative contribution to cultural and Christian leadership discussion. This research involved to leadership tension with qualitative and ethnography approach. Sources such as book, article, and academic essay were combined with field interview. In sum, collaboration between Paul transformational leadership and Minahasa leadership philosophy offers a new modification and construction perspective, a continuity leadership and dichotomous with solid cultural identity. Abstrak. Perjumpaan antara agama dan budaya menerima resistensi karena dianggap sebagai realisasi sinkretisme. Namun pendekatan akulturasi menawarkan alternatif yang kontributif bagi gejolak krisis kepemimpinan bercorak budaya. Konsep kepemimpinan transformasional Paulus dan falsafah kepemimpinan di Minahasa merupakan dua objek diskusi yang berpotensi menyumbangkan pemikiran baru jika dikonstruksikan secara akulturatif. Rumusan masalah yang menuntun penelitian ini adalah, bagaimana konstruksi akulturatif kepemimpinan transformasional Paulus dan falsafah kepemimpinan Minahasa? Penelitian ini mencoba untuk melihat kemungkinan yang dapat menjadi kontribusi alternatif bagi diskusi kepemimpinan kultural dan Kristen. Penelitian ini mendekati problematika kepemimpinan dengan metode kualitatif dan etnografi. Sumber pustaka seperti buku, artikel dan naskah akademik lainnya dikombinasikan dengan hasil wawancara di lapangan. Sebagai hasilnya, kolaborasi konsep kepemimpinan transformasional Paulus dan falsafah kepemimpinan Minahasa menawarkan sebuah modifikasi dan konstruksi baru, kepemimpinan yang kontinuitas dan terdikotonomikan dengan identitas budaya yang kuat.

Keywords