Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua (Nov 2024)

Representasi Ideologi Feminisme Pada Film Sri Asih Karya Joko Anwar

  • Ahmad Ilzamul Hikam

DOI
https://doi.org/10.21107/metalingua.v9i2.27324
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 2
pp. 96 – 103

Abstract

Read online

Film Sri Asih sendiri telah menjadi simbol feminisme bagi perempuan di layar kaca maupun layar lebar. Karakter Sri Asih sendiri tidak hanya menunjukan kekuatan fisik, tetapi juga kepemimpinan, kepintaran, dan seluruhnya karakter yang memegatkan stereotip gender. Sri Asih menjadi simbol perempuan yang kuat, mandiri, dan menentang ketidaksetaraan gender. Film Sri Asih memberikan dampak positif dalam mersapi budaya popular dengan kesetaraan gender, memberikan arahan kepada penonton untuk meresapi dan mencari tahu aturan patriarki yang telah lama melekat di lingkungan masyarakat. Sri Asih bercerita mengenai Alana yang tidak mengerti mengapa dia selalu dikuasai oleh kemarahan, tapi ia selalu berusaha untuk melawannya. Alana lahir pada saat letusan gunung berapi yang membuat ia terpisah kepada kedua orang tuanya. Alana kemudian diadopsi oleh ibu Sarita yaitu perempuan kaya yang berusaha membantunya untuk hidup normal. Namun, pada saat Alana tumbuh dewasa ia menemukan kebenaran tentang asalnya bahwa ia bukan manusia biasa. Ia dapat menjadi kebaikan pada kehidupan dan menjadi kehancuran apabila ia tidak dapat meredam amarahnya. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan dua aliran dalam film Sri Asih. Kedua aliran tersebut adalah feminisme liberal dan feminisme eksistensialis.

Keywords