Jurnal Teknologi Pertanian (Dec 2020)
PEMANFAATAN TEPUNG AMPAS KELAPA DALAM PEMBUATAN FLAKES CEREAL (KAJIAN PROPORSI TEPUNG AMPAS KELAPA: TEPUNG BERAS)
Abstract
Ampas kelapa merupakan hasil samping pengolahan santan kelapa yang pemanfaatannya masih terbatas. Nilai nutrisi ampas kelapa yang cukup baik membuatnya berpotensi untuk diolah menjadi produk pangan sarapan, yaitu flakes cereal. Ampas kelapa yang digunakan dapat meningkatkan kandungan serat flakes. Penggunaan tepung ampas kelapa dalam pembuatan flakes dikombinasikan dengan tepung beras putih. Penelitian bertujuan untuk mengetahui proporsi penggunaan tepung ampas kelapa: tepung beras yang tepat dalam pembuatan flakes dan pengaruhnya terhadap daya patah, tingkat rehidrasi dalam media saji, kadar air, kadar serat kasar, kadar protein, dan kadar lemak, serta untuk mendapatkan perlakuan terbaik dari parameter tersebut. Penelitian menggunakan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor perlakuan berupa proporsi penggunaan tepung ampas kelapa: tepung beras yang terdiri dari 6 level (80:20, 70:30, 60:40, 50:50, 40:60, 30:70) dengan 5 kali pengulangan. Data yang didapatkan dianalisa dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjut BNT dengan selang kepercayaan 95%. Flakes perlakuan terbaik berdasarkan karakteristik fisik dan kimia ditentukan dengan metode Multiple Attribute Decision Making. Perhitungan nilai AKG dilakukan terhadap flakes perlakuan terbaik. Flakes perlakuan terbaik terbuat dari 80% tepung ampas kelapa dan 20% tepung beras, memiliki nilai daya patah sebesar 0,14±0,05 N, tingkat rehidrasi dalam media saji sebesar 61,67±0,98%, kadar air sebesar 3,4±0,26%, kadar serat kasar sebesar 12,12±0,78%, kadar protein sebesar 6,30±0,16%, kadar lemak sebesar 25,29±1,20%, kadar abu sebesar 1,95±0,18%, dan kadar karbohidrat sebesar 63,06±1,11%. Nilai AKG flakes perlakuan terbaik dalam satu takaran saji (30 g) adalah 11% lemak total, 3% protein, 6% karbohidrat total, 12% serat pangan tak larut, dengan nilai energi total sebesar 150 kkal.
Keywords