ARSNET (Oct 2022)
Unformed drawing: Pembacaan hubungan paratransit tak bergerak dan ruang kota
Abstract
Tulisan ini berupaya membaca kehadiran moda transportasi paratransit dalam berelasi terhadap pergerakan pejalan kaki pada konteks ruang kota. Argumentasi pada tulisan ini dibangun dengan melakukan pengamatan dan analisis berbasis unformed drawing terhadap salah satu kendaraan tak bermotor yaitu becak, yang beroperasi di kawasan kota lama Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Unformed drawing menjadi relevan digunakan karena dapat merekam dengan cepat dan memuat informasi berlapis, sehingga dapat menggali berbagai aspek yang tersembunyi pada ruang kota. Dengan menempatkan unformed drawing sebagai alat investigasi, pengamatan dilakukan dengan membaca kehadiran becak tidak hanya sebagai moda transportasi bergerak yang berpindah dari satu titik ke titik lain. Studi ini mencoba lebih kritis melihat ragam kehadiran becak, yaitu ketika dalam keadaan tidak bergerak dan berhenti dalam durasi waktu tertentu. Studi yang diangkat oleh tulisan ini bertujuan mengungkap aspek-aspek yang dimiliki oleh becak sebagai paratransit sehingga berpotensi mengintervensi ruang sosial, meskipun dia tidak bergerak. Representasi aspek tersebut melalui unformed drawing dapat mendemonstrasikan beberapa mekanisme fleksibilitas dan kondisi yang tersembunyi pada ruang kota. Studi ini menyimpulkan berbagai intervensi kreatif berbasis becak untuk kebutuhan penggunaan ruang kota secara kolektif dan dinamis. This paper attempts to read the presence of paratransit modes of transportation and its relation to the pedestrian movement in the context of urban space. The argument of this paper is built by conducting observations and analysis using unformed drawing on a type of non-motorised vehicles, namely the becak, which operates in the old city area of Surabaya, East Java, Indonesia. Unformed drawing becomes relevant to use because it can record quickly and can contain a more layered information. By placing unformed drawings as an investigative tool, observations are made by reading becak critically by highlighting its various role in urban space when the vehicle is not moving and stops for a certain duration of time. This study aims to reveal the aspects possessed by becak as a paratransit so that it has the potential to interfere in social space, even though it is not moving. Representation of these aspects through unformed drawings demonstrate multiple flexible condition of becak and multiple relations of becak within the movement space in urban context. The study concludes with an array of creative intervention of becak to invite the collective and dynamic uses of urban space.
Keywords