Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Jun 2020)
Gender dan Mitigasi Bencana di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Abstract
Abstract Cikole Village, Lembang Sub-district, West Bandung District is a distaster-prone area, since it is located on Lembang fault, an active tectonic. The village has population density around 879 people/ sq. km and the majority of them are vegetable growers, therefore most of their time is spent in agriculture land. National Disaster Management Authority (BNPB) through Government Regulation (PP) number 2 year 2018 regarding Minimum service standards for disaster management requirements, issued indicators for assessing disaster resilient villages. Due to the potential of disaster, then it is necessary to describe the community's knowledge of their preparedness to become a disaster resilient village. The aim of this study is to describe the phenomenon of disaster preparedness indicators based on gender. The method used qualitative study with rationalistic approach from the grand concept of resilient village published by BNPB. Data were collected from questionnaire distribution and were analyzed with descriptive statistics. The result shows there is a different readiness between men and women in Cikole village, therefore it is necessary to establish a local community forum as a pillar of the Disaster Resilient Village. Keywords: Cikole Lembang, Disaster Resillient Village, Gender Abstrak. Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat merupakan daerah rawan bencana,karena masuk dalam sesar lembang yang merupakan tektonik aktif.Desa dengan kepadatan penduduk 879 jiwa/km2,mayoritas penduduknya adalah petani sayur maka sebagian besar waktunya digunakan di ladang pertanian.Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui PP No 2 Tahun 2018 tentang Standar pelayanan minimal untuk kebutuhan penanggulangan bencana menerbitkan indikator penilaian desa tangguh bencana.Berdasarkan pada potensi kebencanaantersebut maka perlu mendeskripsikan pengetahuan masyarakat terhadap kesiap siagaan mereka untuk menjadi desa tangguh bencana. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan fenomena indikator kesiap siagaan bencana berdasarkan gender.Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan rasionalistik dari grand concept desa tangguh bencana yang diterbitkan oleh BNPB.Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan menganalisis dengan statistik deskriptif. Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan kesiap siagaan antara lelaki dan perempuan di Desa Cikole, maka perlu adanya suatu forum komunitas lokal yang dibentuk untuk menjadi pilar Desa Tangguh Bencana. Kata Kunci : Gender, Desa Tangguh Bencana, Cikole Kecamatan Lembang
Keywords