Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Dec 2020)

Identifikasi Luas Area Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Banjarbaru Berbasis Sistem Informasi Geografis

  • Nova Annisa,
  • Hafiizh Prasetia,
  • Rony Riduan

DOI
https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2020.007.03.1
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 3
pp. 90 – 100

Abstract

Read online

ABSTRAK Kegiatan pembangunan di perkotaan sering mengubah konfigurasi alami lahan menjadi sesuatu yang keras dan kaku. Permasalahan serupa juga terjadi pada wilayah Kota Banjarbaru yang hanya memiliki luas sebesar 371.3 km2 (37,130 hektar). Pada tahun 2010 dilaporkan bahwa Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Banjarbaru dengan luas 26,577.54 hektar. Luas RTH ini berkurang sangat signifikan pada tahun 2016, yaitu sebesar 2,683.83 hektar. Pengurangan luas RTH ini dimungkinkan adanya pembangunan skala besar yang dilakukan oleh pemerintah Kota Banjarbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi luas RTH di Kota Banjarbaru. Metode yang digunakan untuk mengetahui luas RTH adalah dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data spasial yang digunakan berasal dari citra ikonos, quickbird, foto udara, peta penggunaan lahan dan RTH, peta RTRW Kota Banjarbaru, dan data sekunder dari instansi relevan. Analisis dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Quantum GIS chugiak 2.4.0. Berdasarkan hasil analisis SIG, bahwa RTH Kota Banjarbaru memiliki total luasan sebesar 13,584.15 hektar atau sekitar 36.59% dari luasan keseluruhan Kota Banjarbaru. Kata kunci: Kota Banjarbaru, RTH, SIG ABSTRACT Development activities in urban areas often change the original configuration of land into something stiff and rigid. Similar problems also occur in areas of Banjarbaru city, which has only a place of 371.3 km2 (37,130 acres). In 2010 it was reported that the green open space (GOS) of Banjarbaru city had an area of 26,577.54 acres. The size of this GOS was significantly reduced in 2016, which was 2,683.83 acres. The reduction of GOS size as possible in developing a large scale carried out by Banjarbaru municipality. This study aimed to identification of size area of GOS in Banjarbaru city. The research design was conducted using a geographic information system (GIS). Spatial data used originates from ikonos imagery, quickbird, aerial photographs, map of land use and green open space, map of spatial master Banjarbaru city, and secondary data from the relevant institution. Analysis and processing data was undertaken on the software Quantum GIS Chugiak 2.4.0. Based on the GIS analysis, green open space in Banjarbaru city has a total of 13,584.15 acres or about 36.59 percent of whole cities in Banjarbaru city. Keywords: Banjarbaru city, GOS, GIS

Keywords